Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pak Jokowi, Pekerja yang Di-PHK Akibat Covid-19 Tembus 2,1 Juta Orang

Selain indikator ketenagakerjaan, tingkat kemiskinan Indonesia juga melonjak dari 9,41 persen menjadi 9,78 persen dari total penduduk.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan penjelasan mengenai strategi pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jakarta, Rabu (5/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan penjelasan mengenai strategi pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jakarta, Rabu (5/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan jumlah karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) selama pandemi virus Corona (Covid-19) terus bertambah.

"Berbagai catatan menyebutkan [pekerja] yang kena PHK karena Covid-19 meningkat. Data kemenaker jumlahnya naik menjadi 2,1 juta orang, pekerja migran 34 ribu orang dipulangkan, dan yang masih di-compile datanya 1,4 juta orang," katanya dalam acara Rakornas Apindo 2020 secara virtual, Rabu (12/8/2020).

Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengungkapkan tingkat kemiskinan Indonesia juga melonjak dari 9,41 persen menjadi 9,78 persen dari total penduduk.

Meski demikian, dia mengungkapkan beberapa indikator sudah menunjukkan kenaikan atau geliat perekonomian pada fase normal baru atau new normal. Dia mencatat angka indeks manufaktur atau Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia bergerak ke angka 46,9.

Menurutnya, perbaikan juga ditunjukkan pada sektor otomotif lantaran sudah mulai ada permintaan dari kendaraan.

"Sektor ritel juga membaik dimana indeks keyakinan konsumen [IKK] sudah naik ke 83. Penjualan semen naik 6 persen. Inflasi tahunan [yoy] masih terkendali," jelasnya.

Dia mengatakan ada dua hal yang perlu dijaga dalam penanganan pandemi Covid-19, yaitu kesehatan dan mata pencarian penduduk atau lapangan kerja.

Menurutnya, sektor yang paling terdampak wabah virus Corona antara lain makanan dan minuman, akomodasi, dan transportasi. Penurunan sektor-sektor tersebut menjadi perhatian pemerintah dan harus segera didorong dengan kebijakan yang tepat. Pemerintah, lanjutnya, bakal ajak Apindo juga PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk membahas permasalahan di tiga sektor tersebut secara simultan.

"Kita punya target pada 2022-2023 terjadi pemulihan, baik kesehatan maupun ekonomi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper