Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol menyatakan dukungannya kepada para investor baru yang ingin menanamkan modalnya di bisnis jalan bebas hambatan tersebut.
Kepala BPJT Danang Parikesit menjelaskan bahwa ada hal yang perlu diperhatikan bagi para investor atau pebisnis yang ingin masuk ke sektor jalan tol di Tanah Air.
"Bagi kami yang perlu diperhatikan dari investor baru di proyek tol adalah terkait kemampuan calon investor untuk membiayai proyek jalan tol," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11/8/2020).
Danang mengaku bahwa pihaknya selalu mendukung masuknya investor baru di jalan tol. Misalnya, PT Bariko Indoraya dan PT Cipta Sejahtera Nusautama yang merupakan calon investor baru di jalan tol yang memprakarsai jalan tol Gilimanuk—Mengwi di Provinsi Bali.
Rencananya jalan tol kedua di Pulau Dewata tersebut akan memiliki total panjang sekitar 95 km, serta akan menghabiskan biaya sekitar Rp14 triliun untuk pembangunannya.
Sebelumnya, Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) menyambut baik kehadiran para investor di bisnis jalan tol Tanah Air.
Baca Juga
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia Krist Ade Sudiyono berharap agar para investor baru, termasuk yang akan menggarap proyek tol baru di Provinsi Bali akan bekerja sama mengembangkan industri jalan tol.
"Kami berharap investor baru ini akan bersama sama mengembangkan industri jalan tol yang secara nature bisnisnya bersifat jangka panjang," ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/8/2020).
Ade mengaku bahwa saat ini industri jalan tol nasional masih memerlukan partisipasi investor swasta karena terbatasnya anggaran pemerintah.