Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatatkan permintaan ekspor buah segar meningkat tinggi selama masa pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan selama periode Januari hingga Mei 2020 permintaan ekspor buah segar mencapai 375.000 ton.
"Kemudian nilai tambah ekspor meningkat 73,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2019," katanya dalam webinar Gerakan Buah Nusantara 2020, Senin (10/8/2020).
Komoditas buah-buahan pun memberikan kontribusi terbesar pada sektor hortikultura selama 4 tahun terakhir.
Musdhalifah memproyeksikan ekspor buah-buahan pada tahun ini akan terus mengalami peningkatan karena permintaan pasar global yang meningkat tajam di masa pandemi saat ini.
Sektor hortikultura pada kuartal II/2020 juga tercatat tumbuh tinggi, yaitu 21,75 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020.
Baca Juga
Faktor ini juga menjadi penyumbang pertumbuhan positif sektor pertanian pada PDB INdonesia kuartal II/2020, yang tercatat tumbuh 16,42 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Adapun, tercatat pada 2019 volume eskpor buah Indonesia terbesar adalah ke Vietnam, yang diikuti oleh Malaysia, China, India, Hongkong, Thailand, dan Uni Emirat Arab.
Menurutnya, hal ini dapat menjadi peluang dan sekaligus sebagai tantangan dalam meningkatkan produksi dan eskpor komoditas buah-buahan.
Dia menyampaikan, sebagai upaya mendukung peningkatan produksi dan ekspor buah Indonesia, pemerintah melakukan kebijakan pengembangan agribisnis hortikultura yang dilakukan bersinergi dengan beberapa kementerian dan lembaga.
Kemenko Perekonomian misalnya, melalui berupaya mengembangkan kawasan hortikultura berorientasi ekspor, pengambangan kemitraan hulu hilir berbasis teknologi, serta pengembangan rantai pasok pangan di basis kereta api.