Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pertamina Refinery Unit V mengurangi produksi kilang minyak akibat turunnya konsumsi bahan bakar karena pandemi Covid-19. Momen tersebut dimanfaatkan Pertamina RU V untuk pemeliharaan kilang.
Pertamina Region Manager Communication & AMP, CSR Kalimantan Roberth M.V. Dumatubun mengatakan bahwa selama masa pandemi dan dikeluarkannya pembatasan sosial, konsumsi bahan bakar minyak turun hingga 40 persen dibandingkan dengan hari normal.
Sejak Maret 2020, permintaan bensin domestik terus mengalami penurunan rata-rata 17 persen, Diesel turun rata-rata 8 persen, dan avtur turun 45 persen.
”Pada 1 Juni [pemeliharaan kilang] sudah selesai dan diharapkan operasional RU V berjalan optimal lagi dan tidak ada kendala,” katanya saat ditemui Tim Jelajah Infrastruktur Kalimantan 2020 di ruangannya, Senin (10/8/2020).
Roberth menjelaskan bahwa semenjak pemerintah mulai membuka kembali dunia usaha, konsumsi bahan bakar mulai naik, tetapi belum seperti keadaan biasanya.
“Namun, dengan adanya kegiatan masyarakat, bekerja kembali, dan ekonomi mulai bergulir, asumsi kita [konsumsi] akan mengalami kenaikan walaupun bertahap untuk konsumsi BBM,” jelasnya.
Baca Juga
Sementara itu Pertamina RU V menghasilkan jenis bensin seperti Pertamax dan Pertamina Dex. Untuk jenis non-BBM yaitu LPG dan smooth fluid 05.
Kapasitasnya sendiri untuk saat ini adalah 260.000 barel per hari. Dengan adanya pengembangan pembangunan kilang atau refinery development master plan (RDMP), kapasitasnya akan naik menjadi 360.000 barel per hari.
RDMP selain bertujuan memasok kebutuhan dalam negeri, juga menaikkan kualitas. Produk bahan bakar minyak (BBM) Indonesia yang setara dengan Euro II berubah mutu menjadi Euro V.