Bisnis.com, JAKARTA - Qatar Airways membeberkan sejumlah strategi dengan melonjaknya pangsa lalu lintas internasional lebih dari tiga kali lipat pesaing terdekatnya yang tercatat hingga April 2020.
Selain itu berdasarkan data International Air Transport Association (IATA), Qatar Airways menyumbang 17,8 persen dari lalu lintas penumpang internasional dan 7,2 persen dari kapasitas kargo udara. Maskapai tersebut memiliki lebih dari 1,3 miliar pendapatan kilometer penumpang (RPK) pada bulan April dan itu lebih dari angka gabungan empat kompetitor lainnya.
Country Manager Indonesia Qatar Airways Ajay Jacob mengatakan pandemi jelas telah memberikan dampak terhadap rencana ekspansi. Meskipun begitu, selama krisis ini, maskapai meluncurkan destinasi-destinasi baru seperti Brisbane di Australia. Padahal sebelum pandemi tidak pernah beroperasional sebelum krisis. Termasuk Toronto pada Juli sebagai salah satu rute baru.
"Dengan permintaan repatriasi yang tinggi dan Qatar Airways menjadi salah satu darisedikit maskapai yang beroperasi selama puncak krisis, kami telah dapat menambah destinasi," jelasnya kepada Bisnis.com, Minggu (9/8/2020).
Dia melanjutkan telah bekerja sama erat dengan berbagai badan pemerintah dan kedutaan besar di seluruh dunia termasuk Perancis, Jerman, Australia, Irlandia, Kanada, AS dan Inggris untuk membawa warganya pulang dengan selamat. Sejak Februari 2020, maskapai telah membantu lebih dari 2 juta orang pulang dengan selamat dan telah mengorganisir lebih dari 300 pesawat sewa khusus untuk repatriasi.
“Melalui hal tersebut, kami telah mendapatkan umpan balik yang positif dari para penumpang, agen perjalanan serta mitra bandara termasuk pemerintahan terutama oleh Sekretaris Negara Amerika Serikat Michael Pompeo dengan mempertahankan jadwal yang kuat serta mewujudkan misi mereka dalam membawa pulang orang–orang ke rumah,” jelasnya.
Baca Juga
Ajay tak menampik pandemi telah mengubah industri aviasi dan sejumlah maskapai penerbangan di seluruh dunia berada di bawah tekanan keuangan yang besar. Bahkan maskapai kecil telah menghentikan operasi sepenuhnya.
Menurutnya, pascapandemi Covid-19 maskapai penerbangan pasti akan lebih krisis dari saat ini dan telah mengajarkan maskapai penerbangan untuk tangkas dalam beroperasi sambil beradaptasi dengan perubahan lanskap perjalanan.
Dia menuturkan penumpang akan melakukan perjalanan secara terjamin karena pihaknya terus memonitor permintaan pasar. Baik itu pesawat penumpang maupun kargo sehingga dapat dipastikan maskapai menggunakan pesawat yang paling efisien pada setiap rute.
Qatar Airways banyak beralih ke pesawat dengan kapasitas lebih rendah untuk menanggapi perubahan pasar. Armada – armada yang lebih hemat bahan bakar dan pesawat modern.