Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi pengemudi ojek online (ojol) angkat bicara soal rencana Pemprov DKI Jakarta yang ingin melakukan 'merger' Gojek dan Grab dalam super apps yang disiapkannya. Mereka meminta ingin dilibatkan.
Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan konsep yang diwacanakan oleh Kadishub DKI Jakarta harus jelas supaya tidak menimbulkan kebingungan.
"Konsepnya harus jelas agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat dan para pelaku transportasi yang akan terlibat dalam super apps transportasi. Sebaiknya Kadishub melibatkan semua aspek yang akan terlibat ini," jelasnya kepada Bisnis.com, Jumat (7/8/2020).
Dia menekankan pentingnya pelibatan semua pihak dalam menyiapkan konsep tersebut, agar seluruh pihak dapat melakukan kajian bersama terlebih dahulu, seperti badan pengelola, pengusaha transportasi, asosiasi pengemudi dan pakar transportasi.
Garda salah satu asosiasi pengemudi ojek online memandang perlunya penyesuaian pada sektor transportasi di DKI Jakarta agar lebih sesuai dengan era disrupsi transportasi saat ini.
Namun, perlu pematangan konsep secara bersama, agar integrasi transportasi yang diwacanakan menjadi super apps oleh Dishub DKI Jakarta akan optimal.
Baca Juga
"Garda belum dilibatkan. Seharusnya dapat dilibatkan agar kajian secara komprehensif dapat optimal," ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyiapkan aplikasi super atau super apps yang akan mengintegrasikan aktivitas transportasi di wilayahnya, termasuk 'merger' Gojek dan Grab dalam satu wadah.
Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya tengah berupaya mengoptimalkan pengguna angkutan umum dalam sistem transportasi dan transportasi online (daring) ada di dalamnya.