Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB Indonesia Kontraksi, Indef: Bukti Rapuhnya Kebijakan Ekonomi

Selama ini kemandirian diabaikan, sektor utama kontributor perekonomian (pertanian, industri, dan perdagangan) tidak mendapat dukungan kebijakan yang cukup untuk mengakselerasi perekonomian.
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020)./Antara
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ikut buka suara terkait kinerja pertumbuhan ekonomi yang negatif 5,32 persen pada kuartal II/2020.

Ekonom Indef Eko Listiyanto mengatakan bahwa pandemi Covid-19 hanya mengonfirmasi rapuhnya strategi dan kebijakan ekonomi selama ini.

Dia menyebutkan bahwa selama ini kemandirian diabaikan, sektor utama kontributor perekonomian (pertanian, industri, dan perdagangan) tidak mendapat dukungan kebijakan yang cukup untuk mengakselerasi perekonomian.

"Lebih dari itu usaha-usaha skala UMKM baru dirawat dan keluar kebijakan pendukung walau pencairan lambat saat pandemi sudah tiba," kata Eko, Kamis (6/8/2020).

Eko menjelaskan pelambatan perekonomian yang terjadi di kuartal II/2020 menimbulkan tanya, apakah ini menjadi titik terendah atau justru malah menuju kepada situasi yang lebih parah?

Namun tidak dapat dipungkiri, hampir semua negara saat ini alami perlambatan ekonomi. Meski demikian, banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik. Salah satunya adalah negara yang mampu mengendalikan pandemik, perlambatan ekonominya lebih moderat.

"Ibarat menginjak rem dan gas sama kuat tidak akan membuat mobil berjalan kencang," jelasnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper