Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan empat langkah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia selama pandemi virus Corona (Covid-19).
Berdasarkan hasil rapat dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dia mengatakan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga selama kuartal II/2020.
"Inflasi rendah dan terkendali pada Juli jadi 1,54 persen [yoy]. Ketahanan eksternal ekonomi Indonesia terjaga dari defisit transaksi berjalan [CAD] diperkirakan tetap rendah," katanya saat konferensi pers KSSK secara virtual, Rabu (5/8/2020).
Dia menuturkan ada empat kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam rangka koordinasi yang erat dengan pemerintah dan KSSK. Pertama, BI kembali menurunkan suku bunga acuan (BI7DRR) 25 bps menjadi 4 persen. Demikian juga dengan deposit facility dan lending facility turun 25 bps sehingga membuat suku bunga terendah sejak 2016.
BI juga memperkuat bauran kebijakan yaitu dengan melanjutkan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental dan mekanisme pasar.
Kedua, Perry mengungkapkan bank sentral mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan menekankan ekspansi moneter dengan fiskal yg ditepuh pemerintah. BI berkomitmen untuk melakukan pendanaan atas APBN melalui pembelian surat berharga negara di pasar perdana secara terukur, melalui mekanisme pasar maupun secara langsung, guna mendukung program pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga
Ketiga, BI menjaga koordinasi yang erat dengan KSSK serta koordinasi dengan LPS melalui repo pembelian SBN.
"Tindak lanjut dari PP 33/2020 sudah ditindalanjuti melalui nota kesepahaman atau perjanjian kerja sama," imbuhnya.
Keempat, bank sentral bersama permintah dan industri perbankan mempercepat digitalisasi pembayaran agar mempercepat distribusi bantuan sosial dan implementasi ekonomi dan keuangan digital.
"Kerja sama dilakukan dengan bank, tekfin, dan dunia usaha untuk memperluas akses UMKM dan masyarakat untuk layanan keuangan," jelasnya.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengatakan stabilitas sistem keuangan tetap baik, meski penyebaran virus Corona (Covid-19) masih tinggi.
Hal itu merupakan hasil rapat atau assessment KSSK ketiga yang berlangsung pada tahun ini.
"Stabilitas keuangan tetap baik, meski penyebaran Covid-19 masih tinggi. Pandemi mengakibatkan pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi. Kontraksi dan koreksi mulai terlihat pada kuartal II," katanya.
Badan Pusat Statistik RI mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II/2020 mengalami kontraksi hingga -5,32 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berdasarkan harga konstan pada kuartal II/2020 sebesar Rp2.589,6 triliun. Jika dibandingkan dengan kuartal I/2020, maka ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -4,19 persen. Sementara itu, kumulatifnya pada semester I/2020 mencapai 1,26 persen.