Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga Juni 2020, sebanyak 8.187 megawatt (MW) pembangkit dari program 35.000 MW telah beroperasi.
"Ada yang sudah COD, artinya beroperasi, kurang lebih 200 unit. Itu 8.187 MW atau 23 persen dari total 35,53 GW," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, Kamis (30/7/2020).
Adapun 98 unit dengan kapasitas 19.250 MW (45 persen) masih dalam tahap kontruksi dan 45 unit dengan kapasitas 6.528 MW (19 persen) sudah kontrak namun belum kontruksi.
Sisanya, sebanyak 839 MW (2 persen) yang terdiri atas 24 unit pembangkit masih dalam tahap pengadaan dan 724 MW (2 persen) terdiri atas 30 unit pembangkit masih dalam tahap perencanaan.
Adapun total kapasitas pembangkit dalam program 35.000 MW ditargetkan mencapai 35,53 gigawatt (GW) atau 397 unit.
Sebanyak 75 persen dari target tersebut atau 26,65 GW (205 unit) dikerjakan oleh produsen listrik swasta (IPP). Sisanya, sebanyak 192 unit pembangkit dengan total kapasitas 8,86 GW dikerjakan oleh PT PLN (Persero).
Baca Juga
Penyelesaian megaproyek ini diperkirakan akan mundur seiring menurunya permintaan listrik akibat pandemi Covid-19.
"Karena penurunan demand maka kemudian PLN di RUPTL akan digeser jadwal COD agar tidak membebani lebih jauh ke operasional PLN," kata Rida.