Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurangi Penggunaan Diesel, Kapal Pertamina Gunakan LNG Sebagai Bahan Bakar

Penggunanan bahan bakar DDF tersebut ditandai dengan kerja sama sinergi antara dua anak perusahan Pertamina yakni PT Pertamina Hulu Mahakam dan PT Pertamina Trans Kontinental.
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region IV mencatat kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline sebesar 20% pada Juni 2020 dibandingkan dengan konsumsi pada periode Maret hingga Mei 2020
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region IV mencatat kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline sebesar 20% pada Juni 2020 dibandingkan dengan konsumsi pada periode Maret hingga Mei 2020

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai salah satu upaya efisiensi, dan pengurangan impor high speed diesel, anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Trans Kontinental mengonversi bahan bakar kapal untuk kegiatan operasinya.

Konversinya yang dilakukan tersebut yakni dari penggunan high speed diesel (HSD) menjadi berbahan bakar gandar diesel dual fuel (DDF) yaitu bahan bakar HSD dan liquified natural gas (LNG).

Penggunanan bahan bakar DDF tersebut ditandai dengan kerja sama sinergi antara dua anak perusahan Pertamina yakni PT Pertamina Hulu Mahakam dan PT Pertamina Trans Kontinental.

Direktur Utama Pertamina Trans Kontinental Nepos MT Pakpahan mengatakan, di tengah kondisi perekonomian nasional dan global yang masih dilanda ketidakpastian, efisiensi menjadi kunci penting untuk keberlangsungan usaha.

“Dengan semangat Sinergi anak perusahaan Pertamina serta adanya kesadaran memberikan nilai tambah bagi Perusahaan, kami dengan ini melihat adanya peluang untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dalam upaya melakukan peningkatan Pepforma operasi, efisiensi serta optimalisasi produk bahan bakar dalam negeri secara sekaligus,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (29/7/2020).

Penggunaan LNG sebagai substitusi HSD ini sejalan dengan Program Pemerintah yang terangkum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 128 K/70/MEM/2020 tentang Gugus Tugas Ketahanan dan Pemanfaatan Energi yang diantaranya memandatkan penyusunan langkah-langkah untuk mengkonversi penggunaan bahan bakar diesel ke gas.

Dalam rangka mengimplementasikan pemikiran, ide dan inovasi tersebut, maka PHM dan PTK mewujudkannya dalam suatu pilot project melakukan konversi bahan bakar HSD menjadi Kapal DDF pada salah satu kapal milik PTK yang akan dioperasikan di PHM, yang targetnya adalah melakukan substitusi penggunaan Bahan Bakar HSD menjadi mengunakan LNG.

Baik Pertamina, Kementerian ESDM dan SKK Migas selaku regulator sangat mendukung rencana pilot project tersebut karena dinilai sesuai dengan program pemerintah untuk menurunkan impor HSD, serta meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri dengan pemanfaatan LNG.

Nepos menambahkan, kerja sama yang dilakukan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, di sisi PHM mendapatkan keuntungan dengan berkurangnya pemakaian HSD hingga mencapai 60%, menjadi menggunakan LNG yang harganya relatif lebih murah dan ramah lingkungan.

Sementara itu, bagi PTK kerjasama ini memberikan keuntungan yaitu terutilisasinya kapal-kapal milik PTK di PHM dengan harga sewa cukup baik dengan kontrak jangka panjang, dan nantinya juga tidak hanya satu kapal bahkan beberapa kapal untuk mengantikan kapal-kapal yang masih memakai bahan bakar konvensional (HSD) yang masih beroperasi diwilayah kerja PHM.

Dalam acara yang diadakan secara virtual, turut hadir Direktur LSCI Pertamina Mulyono, Kepala SKK Migas Dwi Sucipto, Tenaga Ahli Kementrian ESDM Bidang Tata Kelola Migas Nanang Untung, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementrian ESDM Mustafid Gunawan, Chief Executif Officer Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip, Chief Executif Officer Pertamina International Shipping Erry Widiastono, Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia, Chalid Said Salim; Direktur Utama PGN Suko Hartono, Direktur Utama Pertagas, Wiko Migantoro serta Direktur Utama Pertamina Hulu Mahakam, Danar Dojoadhi dan Direktur Utama Pertamina Trans Kontinental Nepos MT Pakpahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper