Bisnis.com, JAKARTA – Langkah PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menggaet minat investor yang dapat membantu ekspansi dan optimalisasi aset selama pandemi tetap potensial secara jangka panjang.
Pengamat dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soedjatman menjelaskan AP II bisa menggunakan peluang pada masa pandemi ini untuk mencari investor yang dapat membantu ekspansi bisnis. Contohnya, untuk sejumlah proyek ekspansi bandara yang memang butuh penambahan kapasitas dalam jangka waktu menengah.
Gerry melanjutkan kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan akan adanya investor yang tertarik untuk berinvestasi secara panjang.
“Minat investor tetap ada yang tertarik, karena investasi jangka panjang. Mereka menganggap, ini waktunya untuk bargain hunting,” jelasnya, Selasa (28/7/2020).
Dia juga berpendapat untuk bandara yang memiliki banyak lahan kosong juga dapat dimanfaatkan. Lahan tersebut dapat disewakan menjadi perkantoran atau gudang penyimpanan (warehouse space). Namun, kemungkinannya memang selama pandemi akan meredam tingkat permintaanya.
Gerry juga menjabarkan bisnis non aero bagi operator bandara kemungkinannya akan sulit jika dilakukan di dalam terminal. Bisnis ini akan tetap bergantung dengan jumlah penumpang.
Baca Juga
“Misal bagi sewa lahan di terminal atau mengadakan ancillary business karena biasanya akan terkait dengan jumlah penumpang,” imbuhnya.
Seperti diketahui AP II berencana melakukan optimalisasi aset dengan menjalin kemitraan untuk tujuh proyek infrastruktur dengan total nilai Rp16 triliun atau lebih dari US$1 miliar.
Direktur Komersial PT Angkasa Pura II Ghamal Peris mengatakan proyek infrastruktur ini harus sejalan dengan proyeksi membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dampaknya, industri penerbangan dan kebandaraan juga diyakini akan kembali bergairah.
Kerja sama dengan investor dilakukan secara jangka panjang, sampai dengan 25 tahun, agar memberikan balik modal yang menjanjikan bagi investor walaupun dalam masa pandemi Covid-19.