Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Tambahan Kredit Tanpa Bunga, Ini Permintaan yang Diperlukan UMKM

Namun, salah satu pelaku UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan pelaku usaha justru kurang berminat untuk memperoleh pinjaman tanpa bunga yang diluncurkan oleh pemprov di daerah tersebut. 
Ilustrasi - Seorang pria duduk di deretan warung kaki lima yang tutup menyusul sepinya pengunjung akibat pandemi COVID-19 di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Minimnya aktivitas perkantoran di Jakarta akibat pandemi COVID-19 membuat sejumlah pedagang warung kaki lima memilih untuk menutup dagangannya dan mudik ke kampung halaman./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi - Seorang pria duduk di deretan warung kaki lima yang tutup menyusul sepinya pengunjung akibat pandemi COVID-19 di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Minimnya aktivitas perkantoran di Jakarta akibat pandemi COVID-19 membuat sejumlah pedagang warung kaki lima memilih untuk menutup dagangannya dan mudik ke kampung halaman./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dan lembaga keuangan saling bersinergi untuk memberikan kredit modal kerja yang diharapkan dapat membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang terdampak pandemi Covid-19.  

Namun, salah satu pelaku UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan pelaku usaha justru kurang berminat untuk memperoleh pinjaman tanpa bunga yang diluncurkan oleh pemprov di daerah tersebut. 

“Saya sementara fokus bagaimana caranya bisa membayar pinjaman. Jadi kalau tambah pinjaman lagi saya rasa itu bukan cara yang tepat,” kata pemilik UMKM Ensikei, Karolina Yunita Yalla-Liwulangi, Sabtu (25/7/2020).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan program pinjaman tanpa bunga yang diluncurkan Pemprov NTT untuk membantu UMKM di daerah itu.

Menurut dia, usaha yang digelutinya itu sedang dibebani bunga pinjaman dari bank dan PLN yang memberi pinjaman untuk mengembangkan usahanya.

Karena itu, dia mengatakan dirinya lebih fokus mencari cara untuk bisa membayar pinjaman. “Jadi kalau tambah pinjaman lagi, saya rasa itu bukan cara yang tepat,” katanya.

Menurut Karolina, yang harus dilakukan sekarang adalah menambah penjualan bukan menambah pinjaman karena menambah pinjaman memang bisa membantu memenuhi kebutuhan jangka pendek.

“Tetapi saya pribadi, yang saya butuhkan adalah menambah penjualan dan penghasilan,” katanya.

Dia hanya berharap pemerintah dapat membantu membuka pasar atau kesempatan bagi UMKN untuk berjualan.

“Kalau memang CFD atau pameran tidak bisa dibuka, tolong buka pameran online yang bisa diakses oleh masyarakat seluruh Indonesia,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper