Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dan lembaga keuangan saling bersinergi untuk memberikan kredit modal kerja yang diharapkan dapat membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang terdampak pandemi Covid-19.
Namun, salah satu pelaku UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan pelaku usaha justru kurang berminat untuk memperoleh pinjaman tanpa bunga yang diluncurkan oleh pemprov di daerah tersebut.
“Saya sementara fokus bagaimana caranya bisa membayar pinjaman. Jadi kalau tambah pinjaman lagi saya rasa itu bukan cara yang tepat,” kata pemilik UMKM Ensikei, Karolina Yunita Yalla-Liwulangi, Sabtu (25/7/2020).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan program pinjaman tanpa bunga yang diluncurkan Pemprov NTT untuk membantu UMKM di daerah itu.
Menurut dia, usaha yang digelutinya itu sedang dibebani bunga pinjaman dari bank dan PLN yang memberi pinjaman untuk mengembangkan usahanya.
Karena itu, dia mengatakan dirinya lebih fokus mencari cara untuk bisa membayar pinjaman. “Jadi kalau tambah pinjaman lagi, saya rasa itu bukan cara yang tepat,” katanya.
Menurut Karolina, yang harus dilakukan sekarang adalah menambah penjualan bukan menambah pinjaman karena menambah pinjaman memang bisa membantu memenuhi kebutuhan jangka pendek.
“Tetapi saya pribadi, yang saya butuhkan adalah menambah penjualan dan penghasilan,” katanya.
Dia hanya berharap pemerintah dapat membantu membuka pasar atau kesempatan bagi UMKN untuk berjualan.
“Kalau memang CFD atau pameran tidak bisa dibuka, tolong buka pameran online yang bisa diakses oleh masyarakat seluruh Indonesia,” katanya.