Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan logistik mulai memanfaatkan layanan kargo di dalam kabin pesawat sebagai salah satu opsi guna melakukan aktivitas distribusi barangnya. Namun, biaya yang lebih mahal membuat pilihan tersebut bukan yang utama.
Ketua Bidang Transportasi dan Infrastruktur DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Hari Sugiandhi menyatakan memang dengan adanya kebijakan pemerintah yang memperbolehkan maskapai penumpang mengangkut kabin ada pergeseran dari angkutan freighter ke penumpang.
"Akhirnya dari 100 persen kargo udara terbagi-bagi ada yang ke komersil ada yg ke freighter, 75 persen ke freighter, 25 persen ke komersil, tetapi hasilnya semua akhirnya lari ke freighter," jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (22/7/2020).
Lebih lanjut, dia menyebut walaupun ada pergeseran tersebut, pengiriman melalui freighter tetap diutamakan karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan maskapai penumpang komersil. Pengiriman barang khusus biayanya mencapai tiga kali lipat.
Selain itu, hitungan per ton pun berbeda dan pengiriman melalui freighter disebutnya lebih murah. Sementara, freighter tetap lebih banyak walaupun bergeser ke freighter yg lain.
"Kondisinya pilihan terakhir ke komersil itu, kalau masih ada freighter pakai freighter karena lebih murah," ujarnya.
Baca Juga
Ketua DPP Asperindo Mohamad Feriadi menyatakan bagi pelaku logistik semakin banyak operator angkutan barang via udara tentu akan semakin membuat harganya semakin kompetitif dan akan menciptakan iklim bisnis yang lebih sehat.
"Tentu dengan semakin banyaknya operator freighter ini akhirnya akan dapat membantu akselerasi perekonomian bangsa ini semakin cepat baik karena coverage nya tentu akan menjadi lebih luas," paparnya.
Di sisi lain, menurutnya, potensi bisnis yang ada di daerah pun yang tadinya belum tergarap dengan adanya armada yang bisa mengangkut kargo dapat membangun perekonomian suatu daerah terutama bagi kiriman-kiriman yang memang secara spesifikasi perlu dikirim secara cepat seperti makanan jadi ataupun perishable.