Bisnis.com, JAKARTA – PT Elnusa Tbk. merevisi target kinerja tahun ini seiring dengan tantangan yang masih menekan industri minyak dan gas bumi.
Adapun, penurunan harga minyak dunia, penurunan konsumsi BBM nasional, serta pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS menjadi tiga tekanan yang harus dihadapi perseroan tahun ini.
Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir mengatakan bahwa tekanan-tekanan itu juga dialami oleh hampir seluruh perusahaan migas nasional maupun di dunia.
Menurut dia, dengan faktor itu, tidak sedikit perusahaan migas global yang merevisi target kinerjanya tahun ini.
"Oleh karenanya adalah wajar bila kami juga melakukan penyesuaian target kinerja atau turun sebesar 25 persen dari target awal tahun," katanya dalam keterangan resminya, Rabu (22/7/2020).
Sementara itu, Ali menyebut, perusahaan-perusahaan jasa migas global saat ini, tidak hanya merevisi target kinerja namun juga menurunkan rencana belanja modal.
Hal yang sama ditempuh Elnusa dengan penyesuaian biaya investasi di tengah situasi ini.
"Kami perlu mengkaji ulang dan menetapkan skala prioritas. Oleh karenanya kami melakukan revisi rencana belanja modal menjadi Rp800 miliar dari rencana awal Rp1,4 triliun," tambah Ali.
Investasi jasa hulu migas akan lebih diutamakan pada jasa yang dapat langsung bisa menghasilkan pendapatan usaha seperti jasa hulu migas berbasis non-aset (EPC-OM).
Pada sektor hilir migas, investasi akan difokuskan pada penguatan sarana serta fasilitas depo BBM dalam rangka menunjang Pertamina khususnya untuk penyaluran BBM dan Elpiji di luar Pulau Jawa.
"Dengan proporsi yang tepat, kami meyakini Elnusa akan lebih agile dan fleksible ke depannya dalam menghadapi situasi krisis seperti saat ini", pungkas Ali.
Dia menambahkan, secara global, banyak perusahan yang hanya mengandalkan jasa hulu migas mengalami dampak penurunan yang sangat signifikan.
Tidak hanya itu, beberapa di antaranya terpaksa mengurangi jumlah karyawan untuk tetap dapat bertahan.
Namun, Ali mengatakan bahwa pihaknya tetap optismistis untuk membukukan hasil kinerja yang positif pada tahun ini mengingat portofolio bisnis yang dimiliki cukup luas mulai dari jasa hulu migas hinga jasa hilir migas.
"Hal ini dikarenakan walau terdapat tekanan pada satu segmen, segmen lainnya akan menopang kinerja konsolidasi Elnusa", kata Ali.
Secara konsolidasi, Elnusa ditopang oleh tiga segmen yaitu jasa hulu migas, jasa distribusi & logistik energi, serta jasa penunjang.
Kendati di sektor hulu terjadi penurunan aktivitas, jasa hulu migas berbasis non-aset (EPC-OM) tetap menunjukkan daya tahannya.
Pertumbuhan pendapatan yang berasal dari lini jasa ini tetap positif. Hal itu juga terjadi dengan segmen jasa distribusi dan logistik energi, kinerja pada lini bisnis transportasi BBM maupun pengelolaan depo tetap stabil.
Elnusa akan mengembangkan portofolio bisnis ke depan yang lebih berimbang antara sektor jasa hulu migas dan jasa hilir migas.