Bisnis.com, JAKARTA - PT Elnusa Tbk. menyebutkan bahwa selama masa penurunan harga minyak dunia, perseroan menerapkan renegosiasi kontrak kepada pelanggan.
Head of Corporate Communiactions Elnusa Wahyu Irfan menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang memiliki lini bisnis di industri migas, tentunya tarif jasa migas turut dipengaruhi harga minyak dunia. Adapun, renegosiasi kontrak pada saat ini dinilai realistis mengingat adanya tekanan pada industri hulu migas global maupun di dalam negeri.
Pada saat ini, pihaknya harus menghadapi tiga tekanan yakni fluktuasi harga minyak, pandemi Covid-19, dan selisih kurs rupiah terhadap dolar AS.
"Sejauh ini tidak ada kontrak dibatalkan. Untuk yang di nego masih wajar karna harga jasa mengikuti harga minyak global," katanya dalam paparannya kepada media, Rabu (8/7/2020).
Adapun, emiten berkode saham ELSA tersebut berusaha menyiasati permintaan penurunan tarif tersebut dengan menawarkan paket jasa penunjang.
Dia menjelaskan, paket yang ditawarkan perseroan berupa layanan tambahan tidak hanya di sektor hulu, tapi juga di layanan distribusi, logistik, dan juga di hilir.
Baca Juga
"Secara keseluruhan hulu turun tapi ada diversifikasi yang terjadi hulu ditopang hilir atau logistik jadi kinerja tetep positif," jelasnya.
Hingga saat ini, kata Wahyu, Elnusa masih terus mengevaluasi kinerja keuangan perseroan sepanjang tahun ini. Pasalnya, dengan adanya pemberlakuan work from home, beberapa kegiatan operasional perseroan berjalan lebih lambat dibandingkan dengan keadaan normal.
"Namun secara keseluruhan bahwa dinamika perubahan ini merupakan tantangan di kita dan ini yang sedang kita coba perbaiki," ungkapnya.