Bisnis.com, JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merekomendasikan sebanyak 38 wilayah kerja minyak dan gas bumi untuk dieksplorasi.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman menjelaskan bahwa dari 38 rekomendasi wilayah kerja tersebut, terdapat 12 wilayah kerja konvensional yang memiliki potensi sumber daya migas.
Dia memaparkan, 12 wilayah kerja tersebut di antaranya adalah Teluk Bone Utara, Misool Timur, Atsy, Mamberamo, Boka, Buru, Aru-Tanimbar Offshore, Biak, Wamena, Sahul, Selaru, Arafura Selatan. Selain itu, terdapat potensi sumber daya migas dari WK nonkovensional yakni Jambi, Kuta, dan Kutai Timur.
Saleh mejeleskan, pada tahun ini, terdapat 128 cekungan sedimen di Indonesia dengan perincian 20 berstatus sudah produksi, 27 cekungan di bor dengan penemuan, 13 cekungan di bor tanpa penemuan, dan 68 cekungan belum di bor.
Berdasarkan data yang dipaparkan pada rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR pada Rabu (8/7/2020), 68 cekungan tersebut mayoritas berada di daerah Indonesia bagian timur.
"Kami berikan rekomondasi ke Dirjen Migas untuk WK penawaran, seperti di Arafuru Selatan untuk penawaran, karena ada temuan yang kami dapatkan sehingga menjadi daya tarik untuk penawaran WK Migas di Indonesia timur," katanya, Rabu (8/7/2020).
Baca Juga
Secara perinci, berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM, sumber daya terbesar berada di Arafura Selatan dengan skenario minyak sebesar 6144,54 MMBO dan potensi gas sebesar 7,36 TCF. Blok Teluk Bone Utara skenario minyak sebesar 239,79 MMBO dan gas sebesar 1,16 TCF.
Blok Atsy skenario minyak sebesar 750 MMBO dan gas sebesar 0,9 TCF, Blok Mamberamo skenario gas sebesar 7,58 TCF. Blok Boka Blok Boka total sumber daya potensial untuk minyak mencapai 930 MMBO dan gas mencapai 1,1 TCF.
Blok Buru sebesar 118,54 MMBO skenario minyak dan 118,13 BSCF skenario gas, Blok Aru-Tanimbar Offshore untuk gas mencapai 0,14 TCF, Blok Biak skenario minyak sebesar 8,44 MMBO dan gas sebesar 0,01 TCF.
Blok Wamena sebesar sekenario minyak 263,75 MMBO dan skenario gas 0.40 TCF, Blok Sahul skenario minyak 150,75 MMBO dan skenario gas 0,18 TCF.
Sementara itu, Blok Selaru skenario minyak 4.060 MMBO dan skenario gas 4,8 TCF, sedangkan Blok Misool Timur skenario minyak 69,94 MMBO dan skenario gas 0,26 TCF.