Bisnis.com, JAKARTA - Varietas tanaman tembakau Indonesia merupakan salah satu komoditi unggulan dalam negeri yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan lebih optimal.
Pemanfaatan tanaman tembakau selama ini masih sebatas pada daunnya sebagai bahan baku rokok. Namun seiring perkembangan teknologi, tanaman tembakau dapat menghasilkan berbagai macam produk turunan melalui proses ekstraksi.
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Hendratmojo Bagus Hundoro mengatakan bahwa hasil panen tembakau selama ini baru sebatas diolah menjadi produk rokok.
"Padahal, tanaman tembakau dapat diolah dan menghasilkan berbagai macam produk turunan selain rokok," ujarnya, Senin (20/7/2020).
Menurutnya pemanfaatan tembakau perlu ditingkatkan dengan melakukan diversifikasi guna menghasilkan berbagai macam produk turunan selain rokok.
"Diversifikasi produk tembakau ini dapat membantu petani tembakau memperoleh nilai tambah," ujarnya.
Menurutnya tanaman tembakau bisa diolah menjadi asap cair tembakau yang berfungsi sebagai pestisida nabati.
Selain itu, hasil ekstraksi tembakau juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku produk farmasi maupun produk kosmetik.
Termasuk ekstraksi tembakau untuk menghasilkan nikotin cair sebagai produk alternatif, seperti industri cairan vape atau rokok elektrik yang sedang berkembang belakangan ini.
"Bahan baku untuk ekstraksi tembakau melimpah di Indonesia dan memiliki potensi besar. Sayangnya, saat ini upaya ekstraksi tembakau masih terbatas di laboratorium belum mencapai skala industri,” ujarnya.
Dirinya mengakui bahwa untuk sampai ke skala industri, pengembangan ekstraksi tembakau masih membutuhkan perjalan yang panjang.
Selain perlunya kajian dan penelitian terkait kandungan dan ekstraksi tembakau, perlu juga kajian dari sisi ekonomi agar investor tertarik membangun industri ekstraksi tembakau di Indonesia.
"Saat ini, Kementerian Pertanian memiliki Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan kajian terkait ekstraksi tembakau," ujarnya.
Senada dengan h itu, Pengamat ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi menambahkan bahwa diversifikasi produk melalui ekstraksi tembakau berpotensi menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
IPB beberapa waktu lalu mengadakan kajian di empat kota penghasil tembakau selama enam bulan. Dalam kajian lapangan itu, ditemukan banyak limbah tembakau yang dibuang begitu saja oleh petani. Padahal, limbah tanaman tembakau bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai produk melalui ekstraksi.
Berdasarkan kajian IPB tersebut, direkomendasikan perlunya adanya pengembangan produk ekstraksi dari limbah tanaman tembakau. "Kedepan, diharapkan potensi pengembangan produk ekstraksi tembakau ini dapat terus digali dan dapat menjadi sumber pemasukan tambahan bagi petani," ujarnya.