Bisnis.com, JAKARTA - Mantan menteri keuangan Chatib Basri mengungkapkan upaya memberikan bantuan likuiditas kepada perbankan tidak akan efektif.
Pasalnya, dia menilai likuiditas perbankan saat ini sudah mencukupi.
"Loan to Deposit Ratio menurun, Loan to Funding Ratio menurun. Likuiditas ample," ujar Chatib Basri, Senin (20/7/2020).
Chatib menilai hal yang dibutuhkan adalah credit guarantee karena perbankan Tanah Air tengah mengalami credit crunch atau posisi ketika bank enggan menyalurkan kredit.
Menurut Chatib, kondisi tersebut yang tengah terjadi saat ini. "Bank tidak mau menyalurkan kredit karena dia tahu tidak ada permintaan, kalau tidak ada permintaan, kreditnya akan macet."
Jika kredit macet, maka risiko likuiditas yang akan dihadapi pemerintah bisa muncul pada 2021. "Kita harus siap-siap ini di 2021."
Baca Juga
Saat ini, lanjut Chatib, semua pihak belum dapat menilai karena semua kredit yang berstatus coll (kolektibilitas) 1 dan coll 2 masih dianggap lancar hingga nanti OJK menyetop kebijakan relaksasi kredit atau restrukturisasi kredit.
"Pada saat itu, kita akan tahu kredit akan macet atau tidak jadi persoalan yang dihadapi perbankan saat ini bukan isu likuiditas," tegasnya.
Jika perbankan mengalami kredit macet, Komisaris Utama Bank Mandiri ini menuturkan pemerintah harus siap memperpanjang stimulus. "Tidak hanya tahun ini, tetapi sampai 2021. Kemudian diikuti dengan ekspansi moneter."