Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri mengingatkan supaya pemerintah terus mempercepat pemulihan di sisi permintaan (demand) atau konsumsi.
Dalam salah satu kajiannya, bekas menteri keuangan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menguji dua pertanyaan penting dalam mendorong ekonomi yakni apakah investasi yang mendorong konsumsi atau konsumsi yang mendorong ekonomi.
"Hasil kajian itu yang saya lakukan secara kuantitatif menunjukkan, kalau konsumsilah yang akan mendorong investasi [produksi]," kata Chatib, Senin (20/7/2020).
Chatib menambahkan jika konsumsi tidak bisa didorong, maka persoalan riil yang akan dihadapi pemerintah akan muncul pada 2021. OECD bahkan menyebut bahwa dua tahun dari sekarang, ekonomi masih bisa belum pulih.
Sejumlah langkah memang telah dilakukan pemerintah dan otoritas moneter. Terakhir, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga 25 basis pon menjadi 4 persen.
Langkah ini menurut memang bisa mendorong kredit, tetapi persoalannya saat ini perbankan cenderung menahan dan tidak memberikan kredit baru karena mereka tahu tidak ada permintaan.
Baca Juga
"Kalau permintaan tidak ada ya kredit macet. Pemulihan permintaan tentu bisa dimulai dengan kebijakan fiskal," jelasnya.