Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEN Sebut Empat Sektor Konsumen Energi Prioritas

Dewan Energi Nasional (DEN) menyebut empat sektor konsumen energi wajib menjadi prioritas pada masa pandemi Covid-19, seiring dengan negara yang mengalami kelebihan pasokan.
Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi dari Pertamina dengan skala yang lebih kecil dengan tujuan memenuhi kebutuhan energi masyarakat perdesaan. Pertashop menyalurkan BBM dan LPG ke wilayah yang belum terjangkau oleh jaringan SPBU Pertamina. (Foto: Istimewa)
Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi dari Pertamina dengan skala yang lebih kecil dengan tujuan memenuhi kebutuhan energi masyarakat perdesaan. Pertashop menyalurkan BBM dan LPG ke wilayah yang belum terjangkau oleh jaringan SPBU Pertamina. (Foto: Istimewa)

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Energi Nasional (DEN) menyebut beberapa sektor konsumen energi yang wajib menjadi prioritas pada masa pandemi Covid-19.

Sekretaris Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan empat sektor yang jadi target utama pasokan energi pemerintah adalah transportasi, listrik, rumah tangga dan industri. Adapun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin ketersediaan energi nasional di masa kriris kesehatan.

"Di masa pandemi, jaminan akses suplai energi harus tetap terjaga, misalnya tranpostasi, listrik, dan rumah tangga seperti kebutuhan energi untuk memasak. Masyarakat harus bisa mendapatkan itu," kata Djoko dalam siaran pers, Jumat (17/7/2020).

Dia menambahkan sektor industri juga menjadi perhatian utama pemerintah. Hal ini untuk menjamin keberlangsungan sektor yang mampu serap ribuan tenaga kerja.

Pihaknya berharap semua industri tetap beroperasi, Kementerian ESDM akan menjamin terutama dari segi suplai energi. Sejak adanya kasus Covid-19 sejak diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, Indonesia memiliki kelebihan suplai.

Djoko berpendapat pada masa pandemi sejak Maret 2020 sudah hampir 6 bulan dari segi suplai energi nasional berlimpah. Bahkan negara mengalami kelebihan solar karena orang semua di rumah tidak bekerja.

Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melalui badan usaha (BU) yang ditunjuk tetap membuka layanan SPBU dan LPG. Konsep pelayanan bahkan dilakukan melalui online.

"Saya pikir kebijakan ini dilakukan di seluruh di dunia, bahwa yang tetap buka adalah SPBU. Di Indonesia sendiri LPG juga tetap buka. Bahkan kita bisa masuk lewat layanan online, problem distribusi sudah bisa kita atasi," kata Djoko.

Djoko mengakui adanya pandemi Covid-19 malah membuat ketahanan energi Indonesia semakin membaik. Sementara itu, terkait penyediaan infrastruktur, pemerintah masih tetap memperioritaskan pembangunan infrastruktur energi.

Sebagai informasi, untuk menjamin ketersediaan energi, pemerintah telah memberikan bantuan keringanan tagihan listrik kepada pelangan Rumah Tangga dan Bisnis 450 VA dan sebagian 900 VA selama enam bulan. Sementara dari segi industri, Pemerintah telah memberikan stimulus dengan menetapkan harga gas industri di tujuh manufaktur berbasis gas maksimal sebesar USD 6 per MMBTU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper