Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teken Kerja Sama Perkapalan, Pertamina Tegaskan Tak Ganggu Perjanjian Lama

Vice President Corporate Communication Fajriyah Usman mengatakan bahwa pada kerja sama yang baru disepakati pada Selasa (14/7/2020) ditujukan untuk pembangunan kapal yang dikerjakan di dalam negeri.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Direktur Utama PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari Wahyu Suparyono bersiap melakukan penandatanganan saat acara Penandatanganan Perjanjian Potensi Kerjasama Sinergi Pertamina Group Dengan BUMN Galangan Kapal Kluster Industri Manufaktur yang diselenggarakan di Lantai M, Executive Lounge, Pertamina Pusat, Selasa (14/7). Istimewa/Pertamina
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Direktur Utama PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari Wahyu Suparyono bersiap melakukan penandatanganan saat acara Penandatanganan Perjanjian Potensi Kerjasama Sinergi Pertamina Group Dengan BUMN Galangan Kapal Kluster Industri Manufaktur yang diselenggarakan di Lantai M, Executive Lounge, Pertamina Pusat, Selasa (14/7). Istimewa/Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa dengan disepakatinya nota kesepahaman dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkapalan tidak menggangu jalannya hubungan kemitraan sebelumnya.

Vice President Corporate Communication Fajriyah Usman mengatakan bahwa pada kerja sama yang baru disepakati pada Selasa (14/7/2020) ditujukan untuk pembangunan kapal yang dikerjakan di dalam negeri.

Sebelum kerja sama dengan BUMN perkapalan, Pertamina menyepakati kerja sama dengan salah satu perusahaan pengapalan asal Jepang Yakni Nippon Yusen Kaisha (NYK).

"Kerja sama dengan NYK tidak akan terganggu karena kerjasama yang dilakukan untuk pekerjaan pembangunan kapal yang tidak dapat dilakukan di dalam negeri karena keterbatasan sarana dan fasiilitas galangan dalam negeri saat ini," katanya kepada media, Selasa (14/7/2020).

Fajriyah mengatakan bahwa pihaknya masih membutuhkan banyak kapal untuk kepentingan logistik bisnis perusahaan pelat merah tersebut. Dia mengungkapkan, total kebutuhan kapal Pertamina sekitar 270 unit.

Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Pertamina merencanakan pengadaan 48 unit kapal atau baru sekitar 25 persen sampai 30 persen dari total kebutuhan.

“Total kapal tanker milik Pertamina saat ini sekitar 70 unit dan kapal tug boat sekitar lebih dari 200 unit. Rencana penambahan 48 unit kapal, dimana 15 di antaranya akan dikerja samakan bersama galangan nasional,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam penandatanganan perjanjian kerja sama dengan NYK pada 20 November 2019 oleh PT Pertamina International Shipping (PIS), kedua belah pihak menyepakati kerja sama tersebut dengan pertimbangan utama untuk menambah added value creation bagi perseroan, sehingga dapat meningkatkan kapabilitas serta kemampuan PIS dalam pengelolaan kapal.

Selain pengelolaan kapal, PT PIS dan NYK juga akan melakukan kerja sama di bidang proyek LNG, seperti fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) maupun proyek lainnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memastikan kerja sama antara PT Pertamina International Shipping (PIS) dan Nippon Yusen Kaisha(NYK) merupakan inisiatif memperkuat bisnis manajemen perkapalan.

Nantinya, kerja sama PIS dan NYK fokus untuk mendukung ship manajement bisnis anak usahanya di bidang perdagangan minyak dunia. Kerja sama PIS dan NYK tidak diarahkan pada penyewaan kapal untuk mengangkut minyak di dalam negeri, tetapi perdagangan global.

Peluang untuk membeli kapal milik NYK memang terbuka, apalagi dengan klasifikasi ukuran kapal berkisar 17.500 – 120.000 gross ton (GT).

PT Pertamina International Shipping (PIS) telah melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan salah satu perusahaan pengapalan tertua dan terbesar di dunia asal Jepang, yakni Nippon Yusen Kaisha (NYK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper