Bisnis.com, JAKARTA – PT Geo Dipa Energi (Persero) mengusung tema ‘Semangat Membangun Negeri’ dalam memperingati hari ulang tahunnya yang ke-18 pada 5 Juli 2020.
Tema tersebut diambil untuk meniupkan semangat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat Covid-19. Tak lupa, semangat ini juga dikobarkan untuk mendorong transformasi energi Indonesia yang berkelanjutan dan kecil terhadap dampak gas rumah kaca (CO2).
“Geo Dipa percaya, energi terbarukan seperti panas bumi akan menjadi pondasi yang kuat bagi Indonesia untuk pemulihan ekonomi pasca pandemic,” kata Direktur Utama Geo Dipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (10/7/2020).
Menurutnya, pengucuran dana dari Asian Development Bank sebesar US$300 juta untuk pembangunan proyek Dieng Unit 2 (Jawa Tengah) dan Patuha Unit 2 (Jawa Barat) menunjukkan gambaran nyata kepercayaan kepada Indonesia untuk mendorong pembangunan energi terbarukan dan industri saat ini.
Energi panas bumi diakuinya mampu membawa pemulihan ekonomi negeri bahkan meningkatkan ekonomi karena berpotensi untuk menghadirkan pabrikan-pabrikan turbin berteknologi tinggi serta menciptakan sumber daya manusia di bidang lingkungan, teknik sipil/mesin/listrik, dan geothermal.
Selain itu, pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum baik bagi Indonesia untuk melakukan transformasi energi kepada energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan seperti panas bumi.
Baca Juga
Adapun, pemerintah menargetkan proyek Dieng 2 dan Patuha 2 bakal mencapai Commercial Operation Date (COD) pada 2023-2024. Misi penugasan lainnya adalah menjalankan government drilling untuk mengurangi risiko investasi eksplorasi panas bumi sehingga akan meningkatkan kepercayaan swasta/investor di sektor panas bumi Indonesia.
Riki menyebut kedua penugasan tersebut menunjukkan bagaimana pemerintah saat ini memiliki visi agar Indonesia tidak kehilangan kesempatan dalam perubahan arah energi dunia.
“Ini peluang kita untuk bergerak maju dengan pondasi energi terbarukan menuju ekonomi rendah karbon. Jangan sampai kehilangan momentum dan tertinggal dengan negara lain” tegasnya.