Bisnis.com, WONOGIRI - Produsen mie ayam instan Wonogiren mampu menjaring 200 reseller selain menggunakan kanal Shopee dan Tokopedia untuk pemasaran. Padahal kegiatan produksinya baru mulai sebulan yang lalu.
Merek Wonogiren diambil dari bahasa Jawa Wonogiri+en (Bahasa Indonesia: Wonogiri+an), yang artinya adalah ciri kas Wonogiri, nama sebuah kabupaten di sebelah timur kota Solo Jawa Tengah.
Dalam akun Istagramnya @mieayaminstanwonogiren, produsen mie ayam instan itu secara resmi menggunakan kanal Shopee.id dan Tokopedia.com untuk melayani pembelian online.
Di Shoppe, harga sebungkus Mie Ayam Instan Wonogiren dibanderol Rp7.500, sedangkan di Tokopedia dibanderol Rp8.000.
Selain itu, CV Wanami Indonesia selaku produsen ie ayam instan Wonogiren juga merangkul ratusan reseller.
Meski baru satu bulan diproduksi, mi ayam instan buatan warga Wonogiri langsung hits. Buktinya, sudah ada 200 orang yang menjadi reseller atau penjual ulang mi ayam merek Wonogiren itu.
Reseller tersebut tidak hanya di wilayah Jawa, tetapi juga tersebar di daerah luar Jawa seperti Makassar, Lombok, Bali, Kalimantan Selatan, dan daerah lainnya.
Salah satu pelopor Mi Ayam Instan Wonogiren, Andhi Prasetyo, mengatakan jumlah reseller akan bertambah lebih banyak. Hal itu karena saat ini banyak orang yang tengah berkomunikasi dengan dirinya untuk meminta menjadi reseller.
Ia meyakini satu bulan ke depan sudah ada 500 lebih reseller mi ayam instan Wonogiri ini. Andhi dan tiga pelopor mi ayam instan lainnya sering kali kewalahan melayani pemesanan.
"Kami berempat sering berebut barang untuk melayani pemesanan konsumen," kata Andhi Kamis (9/7), seperti dilaporkan Solopos.com, Jumat (10/7/2020).
Ia mengatakan saat ini mereka sedang memesan mesin untuk membuat mi. Karena baru tersedia satu mesin, kapasitas produksi mi ayam instan Wonogiri tersebut baru mencapai 500 bungkus dalam satu hari.
Tambah Karyawan
Selain itu, ia juga akan menambah karyawan untuk proses produksi. Hal itu sebagai upaya untuk memenuhi permintaan konsumen.
Melalui produk tersebut, Andhi dan rekan-rekannya ingin memajukan dan mengangkat usaha kecil dan menengah (UKM). Ia juga akan membuat jaringan UKM, tidak hanya untuk produk mi.
Jika jaringan sudah terbentuk, produk UKM bisa disalurkan atau dipromosikan lewat jejaring tersebut.
Tri Kuncoro, yang juga salah satu pelopor mi ayam instan Wonogiri, menambahkan produk tersebut dibuat untuk mengangkat kuliner Wonogiri. Maka dari itu mereka memilih merek Wonogiren. "Kami mencoba mengangkat daerah Wonogiri ini melalui produk mi ayam instan," kata dia.
Ia menambahkan produk mi ayam tersebut juga diminati oleh tenaga kerja indonesia (TKI) yang ada di luar negeri, seperti Hong Kong dan Singapura. Tetapi dititipkan saudara atau teman yang ke sana.
Ke depan ia akan mencoba mengurus perizinan agar bisa kirim produk langsung ke luar negeri. Tetapi, untuk saat ini difokuskan dahulu di dalam negeri.