Bisnis.com, JAKARTA - Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya menyuguhkan keindahan pariwisata bahari dengan pemandangan gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya, namun juga memiliki destinasi Goa Batu Cermin yang tak kalah menarik untuk dikunjungi wisatawan. Goa Batu Cermin merupakan destinasi wisata "perut bumi" dengan pesona batu karang yang berkilau seperti cermin karena terkena sinar matahari.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT, Ditjen Cipta Karya melakukan penataan Goa Batu Cermin melalui pembangunan sejumlah fasilitas seperti ampiteater (amphitheater) dan rumah budaya.
Pengerjaan ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal dengan harapan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah sehingga dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
Fasilitas lain yang juga dibangun adalah trekking point menuju goa, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet. Untuk pengerjaan jalur trekking Goa Batu Cermin dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan.
Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) ini bertujuan untuk mendukung percepatan penanganan dampak sosial ekonomi akibat Pandemi COVID-19, khususnya mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat di Kota Labuan Bajo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
Baca Juga
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” katanya dalam keterangan resmi Selasa (7/7/2020).
Kegiatan fisik penataan Goa Batu Cermin telah mulai dikerjakan sejak kontrak kerja 16 Maret dan selesai pada 13 Desember 2020 dengan progres hingga 29 Juni 2020 mencapai 11,78%. Pembangunannya dikerjakan oleh kontraktor PT. Karya Shinta Manarito dengan anggaran APBN TA 2020 sebesar Rp 27,5 miliar.
Kawasan Goa Batu Cermin diharapkan menjadi daya tarik wisatawan di Nusa Tenggara Timur selain Labuan Bajo dan Pulau Komodo. Destinasi wisata ini dapat diakses melalui jalur darat dari Bandara Komodo dengan jarak 3,7 km atau hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Penataan Goa Batu Cermin merupakan bagian dari program Kementerian PUPR mendukung produktivitas sektor pariwisata pada KSPN Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium yang menarik minat turis mancanegara maupun domestik. Pada TA 2020, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 902,47 miliar untuk mengerjakan 43 paket kegiatan infrastruktur yang meliputi peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan Sumber Daya Air, permukiman, dan perumahan.