Bisnis.com, JAKARTA - PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) meluncurkan lini produksi masker medis sekali pakai pada awal semester II/2020. Peluncuran lini produksi anyar tersebut ditujukan untuk menambah ketersediaan masker medis bagi tenaga medis nasional.
Direktur Marketing Polytron Tekno Wibowo mengatakan saat ini masih berkompromi dengan tingginya biaya produksi. Pasalnya, perseroan hanya menjual masker medis sekitar Rp3.000 per unit, sementara harga bahan baku yang digunakan saat ini sangat tinggi.
"Kami harapkan ke depan kami bisa tekan biayanya. Bahan baku sementara masih impor, [karena] secara bahan kami pilih berdasarkan yang bisa didapatkan Polytron dan bisa memenuhi standar internasional," katanya kepada Bisnis.com, Senin (6/7/2020).
Tekno menjelaskan pihaknya masih belum dapat menemukan produsen bahan baku di dalam negeri. Adapun, bahan baku yang diigunakan oleh perseroan adalah spundbond polypropilene.
Seperti diketahui, Polutron memproduksi masker dengan tiga lapis kain yang terdiri dari polypropylene spundbond maupun meltbond nonwoven. Adapun, teknologi yang digunakan serupa dengan lini produksi TV light emmiting diode (LED) perseroan.
Tekno berujar masker besutan Polytron mendapatkan respon yang positif oleh tenaga kesehatan. Menurutnya, masker perseroan telah diserap oleh beberapa instansi seperti distributor alat kesehatan (alkes), rumah sakit, maupun langsung ke dokter.
Baca Juga
Tekno menargetkan pihaknya dapat memproduksi sekitar 1 juta unit masker per hari. "Sambil melihat respons pasar, kalau bagus kami akan naikkan tiga kali lipat."
Di sisi lain, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendata sejauh ini terdapat 63 pabrikan tekstil dan produk tekstil (TPT) yang memproduksi masker bedah. Adapun, rata-rata produksi per bulan sekitar 394 juta unit, sedangkan target produksi hingga akhir 2020 mencapai 2,08 miliar unit.
Sementara itu, permintaan masker medis hingga akhir tahun tercatat hanya 129,1 juta unit. Dengan kata lain, produksi masker medis nasional akan surplus sekitar 1,95 miliar unit.
"Disadari atau tidak Indonesia ke depannya bisa jadi produsen APD atau masker kain untuk dunia," kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Elis Masitoh kepada Bisnis.com belum lama ini.
Elis berpendapat produksi APD bisa menjadi titik cerah bagi industri TPT pada masa pandemi saat ini. Elis menyatakan sampai saat ini negara tujuan ekspor yang bersedia menyerap APD tersebut adalah Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Menurutnya, pabrikan yang akan mengekspor APD tersebut adalah pabrikan besar hingga industri kecil dan menengah (IKM).