Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Bendungan Cipanas Ditargetkan Selesai 2022

Progres pekerjaan fisik Bendungan Cipanas saat ini mencapai 59,72 persen dengan target penyelesaian yang dipercepat yaitu pada akhir 2022.
Ilustrasi: Suasana pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (29/6/2020)./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Ilustrasi: Suasana pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (29/6/2020)./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meminta agar pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang selesai lebih cepat.

Progres pekerjaan fisik Bendungan Cipanas saat ini mencapai 59,72 persen dengan target penyelesaian yang dipercepat yaitu pada akhir 2022.

"Berdasarkan laporan jadwal pelaksanaan, bendungan direncanakan selesai tahun 2023. Namun, hari ini saya minta agar pelaksanaan pekerjaan bisa dipercepat dan diselesaikan lebih cepat yakni pada tahun 2022," kata Basuki melalui siaran pers, Rabu (1/7/2020).

Bendungan ini termasuk salah satu proyek strategis nasional (PSN) untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Bendungan Cipanas mulai dikerjakan sejak 2017 dengan masa pelaksanaan hingga 2021.

Dengan memiliki daya tampung sebesar 250 juta meter kubik, Bendungan Cipanas akan mampu mengairi jaringan irigasi seluas 7.432 hektare untuk lahan pertanian di Kabupaten Sumedang dan sebagian Kabupaten Indramayu.

Suplai air irigasi dari Bendungan Cipanas diharapkan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.

Bendungan ini merupakan tipe urugan batu inti tegak yang dilengkapi dengan terowongan pengelak sepanjang 400 meter. Sumber air berasal dari Sungai Cipanas yang merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai Cimanuk—Cisanggarung dengan luas lahan dibutuhkan seluas 1.703 hektare.

Bendungan ini juga memiliki fungsi lain untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas sebesar 850 liter per detik dan berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik tenaga minihidro sebesar 3 megawatt.

Bendungan dengan total luas genangan 1.315 hektar ini juga akan dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 250 meter kubik per detik serta memiliki potensi untuk wisata.

Biaya pembangunan bendungan sebesar Rp1,3 triliun bersumber dari APBN yang dilaksanakan dengan dua paket konstruksi. Paket pertama dikerjakan (kerja sama operasi) oleh PT Wijaya Karya Tbk. dan  PT Jaya Konstruksi, sedangkan paket 2 dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper