Bisnis.com, JAKARTA – Seluruh pemangku kepentingan sektor pariwisata diharapkan dapat berkolaborasi untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata Indonesia pascapandemi Covid-19.
Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwista dan Ekonomi Kreatir (Kemenparekraf) mengatakan, mengembalikan kepercayaan wisatawan dianggap sebagai kunci sukses dalam upaya pemulihan sektor pariwisata di Tanah Air.
"Indonesia mengalami lack of trust of destination dari wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, sehingga kita harus berupaya bersama meningkatkan kepercayaan terhadap wisatawan," ujarnya dalam siaran persnya, Senin (29/6/2020).
Nia Niscaya menuturkan penurunan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi terjadi akibat Covid-19 yang juga terjadi di seluruh negara di dunia.
Di Indonesia, seiring dengan penanganan Covid-19 oleh pemerintah, sentimen dari sejumlah negara terhadap pasar Indonesia sudah mengalami pertumbuhan positif dari yang sebelumnya berada di zona merah.
"Meski pada periode 9 hingga 16 Juni 2020 berdasarkan Sprinklr Analytic (social listening tools) sentimen sejumlah negara mulai terjadi peningkatan, tapi ini jangan lantas membuat kita cukup puas. Secara umum persepsi mereka masih sekitar 50 persen," kata Nia Niscaya.
Baca Juga
Untuk dapat meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan dan pariwisata nasional pada umumnya, Kemenparekraf, kata Nia, telah menyusun protokol Cleanliness, Health and Safety (CHS) antara lain dalam bentuk video edukasi dan handbook yang ditujukan kepada para pelaku usaha parekraf.
"Kesuksesan Indonesia dalam penanganan Covid-19 ini bisa menjadi salah satu penilaian dalam pembentukan nation branding. Karena itu, perlu sinergi dari ASITA juga perwakilan di negara-negara pasar untuk bagaimana meningkatkan kepercayaan wisatawan," tambahnya.
Ngurah Swajaya, Duta Besar LBPP RI untuk Singapura menegaskan siap mendukung strategi yang disiapkan Kemenparekraf karena pariwisata erat kaitannya dengan kepercayaan.
Dia mengatakan pihaknya akan mendukung dengan turut membuat konten-konten terkait penanganan Covid-19 di Indonesia dan disiarkan melalui seluruh media yang dimiliki.
"Pasar domestik di Indonesia berpotensi luar biasa tetapi hal itu tentu tidak cukup dan perlu ditopang dengan wisatawan mancanegara. Sehingga citra akan pariwisata di Indonesia terus berada di benak wisatawan," katanya.
Pratito Soeharyo, Duta Besar LBPP Indonesia untuk Laos menambahkan, pihaknya juga akan mendorong para diaspora Indonesia, terutama yang berada di Laos untuk mempromosikan kebijakan pariwisata Indonesia.
Pratito mengatakan pihaknya juga telah memiliki berbagai program untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di Laos. Salah satunya mendorong pembukaan penerbangan langsung dari Luang Prabang ke Bali.
"Kita juga telah memiliki rencana program untuk famtrip key opinion leaders dan jurnalis dari Laos," kata Pratito