Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menggeser anggaran belanja senilai Rp235,75 miliar yang akan digunakan untuk mendukung program prioritas.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menjelaskan bahwa pihaknya mengalokasikan dana tersebut untuk empat program prioritas yang sebelumnya ditekankan oleh Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat.
Adapun, perubahan anggaran senilai Rp235,75 miliar tersebut digeser dari anggaran kegiatan lain atau noninfrastruktur yang merupakan anggaran nonoperasional dari total anggaran Rp1,60 triliun.
"Untuk memenuhi pemenuhan anggaran infrastruktur kami melakukan optimalisasi kegiatan lain yang tersebar di kegiatan noninfrastruktur," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (24/6/2020).
Ego memaparkan bahwa dari anggaran Rp235,75 miliar yang digeser tersebut, sebanyak Rp131,25 miliar dialokasikan untuk program konverter kit nelayan sebanyak 15.000 paket, konverter kit petani sebanyak 7.500 paket dengan alokasi dana Rp61,88 miliar.
Selain itu, program kegiatan penerangan jalan umum tenaga surya mendapatkan alokasi senilai Rp30,60 miliar untuk 1.800 titik dan kegiatan sumur bor air tanah mendapatkan alokasi Rp12 miliar untuk 12 titik.
Baca Juga
"Kami sepakat yang sifatnya program prioritas untuk rakyat seperti konverter kit untuk nelayan dan petani, untuk itu kami datang dengan proposal Rp235,75 miliar.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan bahwa terdapat beberapa program yang terdampak dan harus dilanjutkan pada tahun depan seperti proyek jaringan gas rumah tangga yang sebelumnya ditargetkan 266.070 sambungan rumah (SR) dipangkas 138.206 SR menjadi 127.864 tahun ini.
Sementara itu, program konverter kit untuk nelayan sebanyak 40.000 paket, petani 10.000 paket dan konversi minyak tanah ke LPG 3 kg sebanyak 526.616 paket untuk tahun ini seluruhnya dibatalkan.