Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengakui penghiliran sawit di wilayahnya masih rendah.
Untuk itu, Pemprov Kalbar mendorong adanya hilirisasi dari tanaman perkebunan sawit sehingga terus memberikan nilai tambah dan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat dan daerah.
Kepala Dinas Perkebunan Kalbar Heronimus Hero mengatakan produk yang dihasilkan tidak hanya sebatas CPO. Untuk itu, lanjut Hero, penghiliran komoditas perkebunan seperti sawit perlu digenjot.
"Hari ini memang kita sengaja menyempatkan waktu ingin melihat salah satu hilirisasi industri pengolahan kelapa sawit untuk minyak goreng yakni ke PT Wilmar Cahaya Indonesia. Produksi mereka sudah cukup besar bahkan melebihi kebutuhan minyak goreng Kalbar," jelasnya, Selasa (23/6/2020).
Hero menyebutkan, hasil produksi dari Wilmar sebagian besar bahkan sudah sampai 70 persen produknya dijual ke luar Kalbar. Hal itu suatu kebanggaan karena secara potensi ekonomi itu mampu menggerakkan perekonomian Kalbar.
Sementara itu, Head Unit Wilmar Cahaya Indonesia Pontianak, Muhammad Erwin mengatakan saat ini produksi minyak goreng sekitar 450 ton per hari.
"Ada tiga kemasan yang kita produksi yakni untuk ukuran 900 ml, 1 liter dan 18 liter. Produk kita disesuaikan segmen pasar yakni untuk rumahan dan rumah makan dan lainnya," kata dia.
Untuk pasar minyak goreng menurutnya baik dipasarkan di Kalbar maupun di luar Kalbar. Untuk bahan baku pihaknya dari perkebunan Grup Wilmar dan perusahaan sawit swasta lainnya.
"Kita terus berkomitmen untuk mendukung ekonomi Kalbar dengan produk hilirisasi," kata dia.