Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Migas Pertamina Naik 44 Persen dari Target

Sampai akhir 2019, Pertamina dapat mempertahankan level produksi pada kisaran 901.000 barel setara minyak per hari (BOEPD).
Karyawan Pertamina melakukan pengecekan fasilitas kilang minyak. Istimewa/ Pertamina
Karyawan Pertamina melakukan pengecekan fasilitas kilang minyak. Istimewa/ Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus berupaya memperkuat ketahanan energi dengan menambah produksi dan memperkuat cadangan minyak dan gas bumi (migas).

Sampai akhir 2019, Pertamina dapat mempertahankan level produksi pada kisaran 901.000 barel setara minyak per hari (BOEPD).

"Ikhtiar dan fokus dalam mengelola wilayah kerja (WK) migas yang diamanahkan kepada Pertamina telah meningkatkan performa bisnis hulu. Dan diharapkan tahun-tahun mendatang performanya terus meningkat," kata Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, dikutip dari rilisnya, Senin (22/6/2020).

Sejalan dengan upaya mempertahankan produksi, kata Fajriyah, Pertamina juga mencatatkan lifting migas di 2019 pada level yang sesuai, yaitu 734.000 BOEPD.

Hal ini sebagai hasil kegiatan operasional yang intensif, yaitu pengeboran 322 sumur pengembangan, 14 sumur eksplorasi dan melakukan 751 kegiatan workover, serta 13.683 well services.

Tahun lalu, Pertamina juga mencatat tambahan cadangan dan sumber daya migas yang lebih baik. Tambahan cadangan P1 (proven/terbukti) pada 2019 tercatat 309 MMBOE atau naik 44 persen dibandingkan angka target 2019 sebesar 215 MMBOE.

“Temuan cadangan 2C (cadangan kontingensi sedang) mencapai 446 MMBOE atau naik 55 persen dibandingkan target 2019 yang ditetapkan sebesar 288 MMBOE. Capaian ini sangat berarti bagi masa depan ketahanan energi nasional,” kata Fajriyah.

Di samping itu, reserves replacement ratio atau rasio pengembalian cadangan meningkat 44 persen dari 71 persen pada RKAP 2019 menjadi 102 persen pada realisasi 2019.

Upaya Pertamina untuk memperkuat cadangan migas Nasional memang tidak main-main. Tahun 2019 Pertamina telah berhasil melakukan survei seismik laut regional 2D di wilayah terbuka yang dimulai pada November 2019 dengan capaian sepanjang 7.049 km hingga akhir 2019.

Bahkan sampai pertengahan Juni 2020 progres telah mencapai 25.864 km pada Juni 2020 atau lebih dari 86 persen dari target 30.000 km.

"Ini merupakan survei seismik terbesar di Asia Pasifik dan Australia dalam 10 tahun terakhir yang diharapkan dapat menemukan cadangan migas baru yang menjadi giant discovery bagi Indonesia," katanya.

Dalam upaya mencapai produksi minyak satu juta BOPD (barel minyak per hari) dan 4.000 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) pada 2024, Pertamina juga aktif memproduksi migas di luar negeri dan kini memiliki 13 lapangan migas di Asia, Amerika, dan Eropa dengan produksi minyak sebesar 104 ribu BOPD dan produksi gas 273 MMSCFD.

Sementara itu, di sektor energi baru dan terbarukan, produksi panas bumi Pertamina pada 2019 mencapai 4.292 GWh atau naik 3% dibandingkan 2018 yang tercatat 4.182 GWh.

Operasional produksi panas bumi yang dilakukan Pertamina melalui anak perusahaan, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), mengelola 14 wilayah kerja panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877MW terdiri dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) own operation maupun WKP joint operation.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper