Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menemukan teknologi pengolahan air limbah secara bilogi. Temuan tersebut ditemukan oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BPPTI) Semarang.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan inovasi dinamai Planet 2020 berbasis pengilahan secara anaerobik dan wetland. Adapun, temuan tersebut memiliki efisiensi degradasi polutan sekitar 95-98 persen.
"Inovasi Palnet 2020 meliputi rekayasa desain, distribusi flow, penggunaan bakteri termobilisasi yang dapat digunakan untuk semua jenis air limbah, dan rekayasa sirkulasi aliran untuk memaksimalkan degradasi polutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/6/2020).
Agus menilai penemuan inovasi tersebut sejalan dengan konsep industri hijau yang diamanatkan Undang-undang (UU) No/ 3/2014. Oleh karena itu, lanjutnya, Kemenperin aktif mendorong peran dari seluruh Balai Besar di lingkungan kementerian.
Agus menyatakan teknologi pengawasan industri jarak jauh menjadi penting di tengah pandemi seperti saat ini. Selain itu, Agus menilai pengawasan secara digital menggunakan aplikasi teknologi pengawasan daring secara langsung menjadi solusi pelaporan kualitas lingkungan sektor manufaktur.
Seperti diketahui, BPPTI Semarang juga telah mengembangkan digital center teknologi pencegahan pencemaran industri melalui Sistem Informasi Digital Berbasis Revolusi Industri 4.0 (SINDI) dan integrasi Adaptive Monitoring System (AiMS).
Baca Juga
Kedua sistem ini digunakan sebagai teknologi pengawas kualitas lingkungan industri secara realtime dengan menggandeng PT. Hartono Istana Teknologi sebagai mitra strategis.
"SINDI 4.0 dan AIMS yang terintegaraisi merupakan solusi pelaporan kualitas lingkungan daring pasca pandemi Covid-19 nanti," ucapnya.
Agus berpendapat integrasi SINDI 4.0 dan AIMS menjadi penting untuk memenuhi target pelayanan dan menjaga capaian pelayanan pada tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, Agus mengatakan penemuan SINDI 4.0 dan AIMS menjadi momen penting dalam upaya pengembangan industri nasional yang berdaya saing global di era digital.
"Oleh karena itu, digitalisasi merupakan jawaban," ucapnya.
Adapun, SINDI 4.0 dan AIMS sebelumnya telah diuji coba pada industri garmen dan crumb rubber di Semarang, yakni PT. Ungaran Sari Garments dan CV. Jadi Jaya Makmur.