Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melantik tiga Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian ESDM, Kamis (18/6/2020).
Adapun tiga posisi pejabat yakni Kepala Biro Hukum ESDM Muhammad Idris Froyoto Sihite, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara Hufron, dan Direktur Gas BPH Migas Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro.
Yang menarik, Menteri Arifin memilih sosok eksternal Kementerian ESDM untuk mengisi posisi Kepala Biro Hukum ESDM. Posisi ini, sebelumnya diduduki oleh Hufron.
Melalui Seleksi Terbuka Pengisian Lowongan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM, Idris mengalahkan tiga kandidat Kabiro Hukum ESDM.
Berdasarkan Surat Pengumuman No. 8. P,/72/SJN.M/2020 tentang Pelamar Yang Lulus Seleksi Administrasi Seleksi Terbuka Pengisian Lowongan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM, ada empat kandidat yang lulus administrasi seleksi terbuka, yakni Muhammad Idris Froyoto Sihite, Nuryanti Wijayanti, Supriadi, dan Susetyo Yuswono.
Dari keempat kandidat tersebut, hanya Idris yang bukan berasal dari internal Kementerian ESDM. Sebelum dilantik sebagai Kabiro Hukum Kementerian ESDM, tercatat Idris pernah menduduki jabatan Koordinator di Kejari Jabar dan Kejari Sanggau.
Baca Juga
Dalam sambutan pelantikan pejabat tersebut, Arifin pun meminta kepada seluruh jajaran sektor ESDM dalam mencari solusi dalam menjawab tantangan tersebut.
"Saya minta untuk mencari solusi dan terobosan pelaksanaan proyek sektor ESDM agar tetap dapat berjalan, namun juga tetap memperhatikan protokol kesehatan," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/6/2020).
Terkait pelantikan yang dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, Arifin mengakui pelantikan saat ini berbeda dengan pelantikan sebelumnya.
"Kita melaksanakan pelantikan dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga dilakukan menggunakan protokol kesehatan, undangan yang hadir di sini sangat dibatasi, undangan lain menyaksikan secara virtual," katanya.
Selain itu, Mantan Duta Besar di Jepang ini mengeluhkan kecepatan pembangunan infrastruktur dan pengerjaan sektor ESDM merupakan tantangan terbesar di masa pandemi Covid-19.
"Beberapa akan mengalami perlambatan dikarekan adanya pembatasan-pembatasan yang diakibatkan penerapan protokol kesehatan," jelas Arifin.