Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Pemindahan Ibu Kota, Sri Mulyani: Tunggu Nota Keuangan

Jika IKN bisa membantu pemulihan ekonomi, Sri Mulyani menilai proyek tersebut bisa dimasukan kedalam rencana APBN 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat terbatas (ratas) tentang peningkatan peringkat pariwisata Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat terbatas (ratas) tentang peningkatan peringkat pariwisata Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya kembali menyinggung proyek pemindahaan ibu kota negara (IKN).

Sri Mulyani menuturkan fokus utama pemerintah saat ini adalah penanganan Covid-19 dan dampaknya terhadap ekonomi.

"Soal IKN, kita nanti lihat di Nota Keuangan 2021 yang sekarang sedang dibuat, fokus Presiden dan pemerintah sekarang mengatasi Covid-19," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (16/6/2020).

Jika IKN bisa membantu pemulihan ekonomi, Sri Mulyani menilai proyek tersebut bisa dimasukan kedalam rencana APBN 2021. Namun, dia menekankan proyek ini harus sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayaan karena prioritas masih ditekankan kepada Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sebelumnya menegaskan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur tetap berjalan.

Bappenas saat ini tengah menyiapkan masterplan yang akan selesai dalam waktu dekat. Selain itu, dia mengaku pihaknya juga telah memulai meramu rancangan undang-undang untuk pemindahan ibu kota.

Suharso yakin pemindahan ibu kota negara akan memiliki efek berantai ekonomi. Pasalnya, proyek ini akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Dia menegaskan proyek ini tidak akan dibiayai sepenuhnya oleh APBN karena pemerintah akan membuka pintu bagi investor.

"Menurut saya ibu kota negara business opportunity yang besar sekali. Ini bukan didukung sepenuhnya APBN," tegas Suharso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper