Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hipmi Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Akumulatif 2020 Capai 1 Persen

Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H. Maming mengatakan apabila Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai dengan PP Nomor 23 tahun 2020 dapat dieksekusi tepat sasaran, maka sektor riil akan bergerak dan daya beli masyarakat membaik.
Presiden Joko Widodo (tengah) menerima pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (tengah) menerima pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) optimistis pemulihan ekonomi dapat terjadi pada kuartal III/2020.

Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H. Maming mengatakan apabila Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai dengan PP Nomor 23 tahun 2020 dapat dieksekusi tepat sasaran, maka sektor riil akan bergerak dan daya beli masyarakat membaik.

"Dengan ketepatan program ini, prediksi Hipmi di kuarta III/2020 sudah bisa positif, dan secara akumulatif pada akhir 2020, pertumbuhan ekonomi bisa positif kisaran 1 persen," ujar Mardani kepada Bisnis, Selasa (16/6/2020).

Dia melanjutkan, Hipmi ke depannya berkomitmen menggerakkan sektor usaha kecil dan mikro (UKM) serta sektor riil yang menopang lebih dari 60 persen PDB sehingga daya ungkitnya mengoptimalkan rebound ekonomi.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan, BPP Hipmi Ajib Hamdani mengusulkan setiap kebijakan, insentif dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat tetap sasaran serta melibatkan dunia usaha.

"Pasalnya, selain BUMN, mesin penggerak ekonomi juga berasal dari sektor swasta. Struktur alokasi Program PEN terkesan masih mengutamakan BUMN," kata Ajib kepada Bisnis.

Agar perbaikan ekonomi dapat terjadi lebih cepat, sambungnya, sektor swasta, dalam konteks ini UKM, dinilai harus mendapatkan porsi dukungan kebijakan yang lebih besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper