Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai diperlukan waktu lebih untuk melakukan pemulihan ekonomi setelah pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 yang diestimasikan anjlok hingga -3,1 persen.
"Pemulihan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020 tergantung kepada aktivitas ekonomi dan kepercayaan diri masyarakat. Kalau masyarakat sudah confident, pemulihan akan berlangsung cepat. Tapi kalau masyarakat masih takut bisa repot," kata Hariyadi kepada Bisnis, Selasa (16/6/2020).
Pemulihan ekonomi, lanjutnya, masih sulit dilakukan dalam waktu dekat akibat penangangan Covid-19 yang dinilai belum maksimal, terutama jika mengacu kepada jumlah kasus yang terus mengalami kenaikan.
Dia mengatakan, terdapat dua hal yang kemungkinan dapat memulihkan perekonomian; pertama terjadinya imunitas massal di mana masyarakat menjadi 'kebal' terhadap Covid-19; kedua, dapat dikendalikannya tingkat kematian akibat virus corona.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Eka Sastra mengatakan pelaku usaha masih menahan diri untuk melakukan ekspansi bisnis dan mencoba meningkatkan efisiensi serta memanfaatkan peluang yang tersisa.
Pihak pelaku usaha, jelasnya, mencoba memanfaatkan dukungan dan fasilitas yang diberikan pemerintah, seperti penundaan pembayaran, insentif perpajakan, dan lain-lain untuk menjaga situasi bisnis.
"Harapan kami, pelaku usaha dapat melewati situasi ini dengan baik dan bersiap melakukan pemulihan pascacorona," ujarnya.