Bisnis.com, JAKARTA - Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan meresmikan coral stock center (CSC) Pantai Malalayang di Manado, Sulawesi Utara. CSC merupakan fasilitas untuk menyediakan benih budidaya karang hias, rehabilitasi karang serta dapat dimanfaatkan untuk destinasi pembelajaran karang.
Edhy mengatakan terumbu karang memiliki manfaat yang sangat besar dan beragam, baik manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Menurutnya, terumbu karang bermanfaat sebagai habitat ikan dan biota lainnya, pariwisata bahari, dan lain-lain.
“KKP berkomitmen untuk mendorong pemanfaatan sumber daya laut untuk kesejahteraan stakeholders kelautan dan perikanan, termasuk sumberdaya terumbu karang ini, namun demikian tetap menjaga prinsip keberlanjutan dan pemanfaatan yang ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (13/6/2020).
Peresmian CSC Pantai Malalayang itu ditandai dengan penandatangan prasasti yang disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Utara, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Pejabat Eselon I lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan pejabat lainnya.
Aryo Hanggono, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) menambahkan CSC bertujuan untuk menyediakan benih budidaya karang hias, benih kegiatan rehabilitasi karang, dan dapat menjadi destinasi wisata bahari dan pusat pembelajaran karang. Pembentukan CSC telah diinisiasi oleh KKP sejak tahun 2015 melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar.
“CSC akan menjadi sumber stock bibit terumbu karang untuk kegiatan penanaman atau transplantasi karang sehingga akan mengurangi kegiatan pengambilan karang secara langsung di alam,” paparnya.
Baca Juga
Aryo menuturkan CSC didesain secara berkelanjutan dan telah berhasil melakukan pembibitan untuk stock indukan karang transplantasi sebanyak 85 rak/meja transplantasi, 1.360 susbstrat/spesimen, yang terdiri dari 20 spesies karang yang diambil dari sekitar perairan Pantai Malalayang.
Adapun,untuk melindungi, melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya karang secara berkelanjutan KKP telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Karang Periode I 2017-2021. Selain itu, KKP akan terus mengejar target luasan kawasan konservasi perairan hingga 32,5 juta hektare atau sebesar 10 persen dari luas perairan Indonesia pada tahun 2030 yang target konservasinya adalah karang.
Dia berharap program serupa dapat dikembangkan di daerah lain, baik yang dimotori oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) KKP maupun oleh pemerintah daerah. Saat ini KKP bersama Kemenkomar, LIPI dan ITDC juga sedang menggagas pendirian Coral Garden (Kebun Raya Karang) di perairan Nusa Dua Bali dengan potensi area seluas kurang lebih 204 ha.
“KKP juga akan mendorong pemerintah daerah agar membuat coral park [taman karang] sebagai destinasi pariwisata bahari, sekaligus mendukung program desa wisata bahari [Dewi Bahari],” imbuhnya.