Bisnis.com, JAKARTA - Grab Indonesia meluncurkan aplikasi GrabMerchant untuk membantu transformasi digital UMKM.
Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 mengubah perilaku konsumen. Hal ini memacu pihaknya untuk berinovasi sekaligus mempersempit kesenjangan digital yang dialami oleh pelaku UMKM di Indonesia.
“UMKM sebagai tulang punggung tapi sebagian besar masih offline. Kami yakin UMKM harus segera transformasi digital atau akan tertinggal jauh dari yang sudah berbasis online. Grab punya teknologi, jaringan dan jangkauan yang bisa bantu UMKM beradaptasi new normal, “ ucapnya, Kamis (11/6/2020).
GrabMerchant, tuturnya, dirancang dengan mengacu pada kebutuhan bisnis UMKM untuk memberi kemudahan mulai dari proses awal pendaftaran secara mandiri, pengantaran produk, pembayaran non-tunai dan pengelolaan catatan keuangan. Semua itu, tuturnya, dihadirkan dalam satu aplikasi.
“Kami fokus bantu UMKM. Pandemi ini mendorong kami berpikir out of the box untuk tingkatkan kapasitas teknologi dan mendorong inklusi digital. Kami sudah kerja sama dengan Pemprov DKI dan PD Pasar Jaya untuk mendorong gerakan pasar tradisional basah secara online. Fitur-fitur di dalamnya mudah digunakan oleh para mitra merchant untuk menjalankan dan mengelola bisnisnya, misalnya memungkinkan pengelolaan operasional bisnis sehari-hari,” tambahnya.
Hadi Surya Koe, Head of Marketing GrabFood Indonesia menjelaskan bahwa dalam aplikasi ini, ada akses yang bisa dibuka sesuai kebutuhan mitra. Untuk pemilik usaha, tuturnya, bisa memberikan akses bagi karyawan sesuai dengan tugas masing-masing seperti store manager, dan kasir.
Aplikasi ini juga memberikan akses ke semua toko grosir yang bisa dibeli secara langsung melalui aplikasi tersebut.
“Untuk semua transaksi yang sudah mereka hasilkan bisa langsung dilihat berapa banyak transaksi, menu apa yang laris, supaya untuk selanjutnya bisa dioptimalkan lebih jauh,” terangnya.
Dia menjelaskan lebih lanjut, berbagai kemudahan itu dapat dilihat dari proses pendaftaran yang dapat dilakukan secara mandiri oleh mitra merchant dan diverifikasi serta diaktifasi dalam tempo 24 jam.
Tidak hanya itu, pemilik merchant juga bisa melakukan perubahan jam operasional secara cepat. Dalam hal manajemen pemesanan, lanjutnya, mitra merchant bisa melihat order harian, order yang akan datang namun sudah dipesan oleh pengguna aplikasi.
“Ada menu editor juga jadi kalau mitra merchant mau tambahkan menu baru beserta fotonya serta harga bisa dilakukan secara mudah. Promosi dan iklan produk juga bisa dilakukan sendiri oleh mitra dan langsung terakses oleh pengguna aplikasi atau konsumen,” jelasnya.
Aplikasi ini juga menurutnya terhubung dengan web portal di mana para mitra bisa mengecek laporan bisnis seperti jumlah transaksi. Laporan bisnis ini penting karena dapat dijadikan acuan atau bahan penilaian oleh lembaga finansial ketika mitra tersebut melakukan pengajuan permohonan pinjaman modal usaha.
Apresiasi
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengapresiasi kehadiran GrabMerchant. Menurutnya, aplikasi all in one tersebut akan membantu pelaku UMKM dalam banyak hal, khususnya selama aktivitas dalam kenormalan baru.
Lewat GrabMerchant, kata Teten, pelaku UMKM bisa menjalankan bisnis secara daring serta melakukan efisiensi biaya operasional, sehingga membantu UMKM memasuki era kehidupan normal baru.
Dalam konferensi pers virtual pada Kamis (11/6), Teten mengatakan UMKM adalah sektor yang menjaga roda perekonomian kita tetap berputar, oleh karena itu kita harus memastikan kelangsungan bisnis mereka di tengah masa transisi ke arah tatanan kehidupan baru atau new normal.
Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menunjukkan pentingnya digitalisasi dan UMKM yang telah mengadopsi teknologi digital dapat terus beroperasi serta meminimalisir dampak pandemi terhadap bisnis mereka.
“Platform GrabMerchant terbaru dari Grab adalah inovasi yang sangat dibutuhkan saat ini dan akan sangat membantu mempercepat transformasi digital para UMKM di Indonesia sehingga mereka dapat beradaptasi dan berkembang dalam era ekonomi digital,” ujarnya.
Lebih jauh, singgung Teten, saat pandemi sektor ini malah mengalami pertumbuhan pesat yang ditandai dengan peningkatan penjualan di marketplace sebanyak 18 persen.
“Jadi digitalasisasi UMKM itu positif untuk menumbuhkembangkan sektor ini, termasuk melayani dan memudahkan. Inovasi GrabMerchant bisa jadi solusi bagi pelaku usaha untuk berkembang dan meningkatkan pelayanan ke konsumen,” terangnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melihat pemanfaatan teknologi di dalam aktivitas ekonomi khususnya layanan non-tunai sejalan dengan kebijakan Pemerintah agar masyarakat meminimalisasi kontak. Aktivitas non-tunai, seperti yang digalakkan oleh Grab Indonesia juga berfungsi sebagi faktor penilaian kredit UMKM berdasarkan aktivitas bisnis.
Dia mengharapkan melalui penggunaan aplikasi itu, kebutuhan bahan baku UMKM dapat dipantau karena dikonsolidasikan oleh Grab. Kebutuhan pasar yang terekam itu menurutnya, bisa mendorong pelaku usaha untuk memproduksi sesuai kebutuhan pasar.
Kolaborasi itu, lanjut Teten, akan terus dioptimalkan untuk memperluas jaringan pemasaran dan kesempatan berusaha bagi UMKM.
“Pandemi ini mendorong Pemerintah untuk percepat transformasi digitalisasi UMKM. Pemerintah tidak bisa sendiri karena itu mesti bekerja sama dengan sektor swasta, termasuk Grab Indonesia. Pemerintah fokus bangun ekosistem yang lebih baik bagi tumbuhnya usaha kecil, meningkatkan akses ke lembaga pembiayaan serta melakukan pendampingan,” tuturnya.