Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan mengevaluasi program pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), lantaran banyak yang tidak terhubung dengan ekosistem digital dan pembiayaan.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pelatihan-pelatihan di Kementerian Koperasi dan UKM serta di daerah harus direformasi. Pasalnya banyak pelatihan mandiri yang tidak terhubung dengan ekosistem digital, sehingga UMKM kesulitan untuk berbisnis secara daring.
"Dari pengalaman pandemi Covid-19 ini banyak yang akan kita evaluasi program-program pemberdayaan UMKM dan Koperasi ke depannya," ujar Teten seperti dikutip dari Antara, (12/6/2020)
Selain itu, lanjutnya, dalam rangka mengembangkan usahanya UMKM juga mengalami kesulitan untuk terkoneksi dengan ekosistem pembiayaan serta berbagai ekosistem lainnya.
Dia mengaku berencana bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan marketplace untuk menyiapkan program ‘UMKM go online’.
"Memang ini rupanya tidak mudah, catatan saya di Kementerian dan juga rekan-rekan e-commerce, keberhasilan UMKM di online itu cukup rendah yakni 4 - 10 persen," kata Teten.
Baca Juga
Menurutnya, terdapat sejumlah faktor yang membuat keberhasilan UMKM di pasar daring cukup rendah. Salah satunya kemasan dan standar produk bagus namun kapasitas produksinya masih kecil.
Dengan demikian ketika masuk ke pasar daring, para pelaku usaha kesulitan untuk memenuhi permintaan yang megalami kenaikan. Alhasil, pelaku UMKM tersebut tidak siap untuk memenuhi permintaan konsumen.
"Edukasi, kurasi dan inkubasi agar UMKM masuk ke online harus dilakukan serta pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri sehingga harus bekerjasama dengan semua pihak," kata Teten.