Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Bisnis Wisata di Bengkulu Sepakat Terapkan New Normal

Pelaku bisnis pariwisata di Bengkulu mengadakan kesepakatan bersama untuk menerapkan protokol kesehatan pada era kenormalan baru (new normal).
Foto aerial Benteng Marlborough di Bengkulu, Minggu (15/9/2019)./ Bisnis-Nurul Hidayat
Foto aerial Benteng Marlborough di Bengkulu, Minggu (15/9/2019)./ Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku bisnis pariwisata di Bengkulu mengadakan kesepakatan bersama untuk menerapkan protokol kesehatan pada era kenormalan baru (new normal) guna memulihkan kunjungan wisatawan wilayah setempat.

Sejumlah asosiasi pariwisata tersebut antara lain, Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), bersama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu.

"Kami semua sepakat bahwa new normal ini harus segera disikapi bersama karena pariwisata di Bengkulu harus kembali bangkit dan beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19 ini," kata Ketua ASPPI Bengkulu Krisna Gamawan seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/6/2020).

Dia menambahkan beberapa manajemen perhotelan di Bengkulu, bahkan lebih dulu menerapkan protokol kesehatan era normal baru, seperti menyediakan alat pemeriksaan suhu tubuh, fasilitas cuci tangan dan mewajibkan setiap tamu yang datang menggunakan masker.

Saat ini, beberapa asosiasi pariwisata di Bengkulu tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) bagi pemandu wisata yang didasari pada protokol kesehatan. Misalnya, pemandu wisata harus mengingatkan tentang jaga jarak, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, jadi semuanya harus patuh dengan protokol itu.

Pihaknya menilai upaya untuk memulihkan kembali kunjungan wisatawan di tengah pandemi Covid-19 ini bukan hal yang mudah, karena itu dibutuhkan kolaborasi antara asosiasi penyedia jasa pariwisata dan pemerintah daerah. Terlebih, usai penetapan kondisi darurat Covid-19 pada Maret 2020, seluruh penyedia jasa pariwisata di Bengkulu tutup dan tidak lagi melayani wisatawan.

Selain itu, akses transportasi, baik melalui jalur darat dan udara juga dibatasi, hal ini menyebabkan kunjungan wisata di Bengkulu terhenti.

"Mungkin dalam waktu dekat Balai Pelestarian Cagar Budaya di Jambi sudah mulai mengizinkan tempat wisata, seperti Benteng Marlborough dan rumah pengasingan Bung Karno akan segera dibuka lagi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper