Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Harga Konsumen AS Turun 0,1 Persen pada Mei

Indeks harga konsumen Amerika Serikat turun untuk bulan ketiga berturut-turut di tengah tekanan dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap permintaan.
Karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (18/5) sebesar 10 poin atau 0,07  persen ke level Rp Rp14.850 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (18/5) sebesar 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp Rp14.850 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga konsumen Amerika Serikat turun untuk bulan ketiga berturut-turut di tengah tekanan dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap permintaan.

Data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu (10/6/2020) menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) turun 0,1 persen pada Mei 2020 dari bulan sebelumnya.

Pada April, harga konsumen turun 0,8 persen, penurunan terbesar sejak Desember 2008. Dibandingkan dengan Mei 2019, IHK pada Mei 2020 naik 0,1 persen.

Adapun IHK inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan bahan bakar, juga turun 0,1 persen dari bulan sebelumnya setelah mencatat penurunan 0,4 persen pada April. Dibandingkan dengan Mei 2019, IHK inti naik 1,2 persen, kenaikan tahunan terkecil sejak 2011.

Penurunan harga untuk bulan ketiga dapat mendorong kekhawatiran tentang risiko deflasi ketika ekonomi AS mulai pulih dari resesi akibat Covid-19.

Pada saat yang sama, dengan dilonggarkannya pembatasan dan perintah untuk tinggal di rumah (stay at home), harga-harga akan naik seiring dengan meningkatnya permintaan barang dan jasa.

Bank sentral Federal Reserve AS, yang mematok target inflasi 2 persen, diketahui kerap mencermati IHK inti untuk mengukur tren harga yang lebih baik.

Yang menyulitkan angka inflasi adalah fakta bahwa warga Amerika secara drastis telah membatasi pembelian beberapa elemen kunci indeks, seperti perjalanan udara dan pakaian, sementara perusahaan asuransi mobil memangkas premi karena perjalanan dengan menggunakan mobil menjadi lebih sedikit.

Kondisi tersebut membuat angka IHK kurang representatif dari harga yang dialami konsumen sehari-hari selama pandemi Covid-19. Bobot berbagai item sebagian besar sedikit berubah dalam laporan terbaru.

Sementara itu, setelah mengalami kenaikan terbesar sejak 1974 pada April, biaya bahan makanan naik 1 persen pada Mei dari bulan sebelumnya, seiring dengan meningkatnya konsumsi makanan warga Amerika selama berdiam di rumah masing-masing.

Sebaliknya, harga untuk pakaian, bensin, asuransi mobil, dan tiket pesawat kembali menunjukkan penurunan, meskipun beberapa negara bagian membuka kembali kegiatan perekonomiannya. Harga pakaian turun 2,3 persen, biaya asuransi kendaraan bermotor merosot 8,9 persen, dan tiket pesawat turun 4,9 persen.

Di sisi lain, biaya layanan, yang berkontribusi hampir 63 persen dari IHK, tidak mengalami perubahan setelah turun 0,4 persen pada April 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper