Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi pengembang bersiap menggenjot kuantitas perumahan menyusul adanya program tabungan perumahan rakyat (tapera) yang siap meluncur pada 2021 yang dimulai untuk aparatur sipil negara.
Program Tapera tersebut diyakini membuka peluang yang lebih besar terhadap kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan solusi pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR).
"Pastinya tapera akan membuka peluang yang lebih besar kepada masyarakat atas kebutuhan pembiayaan perumahan dan menambah segmen sasaran dari sisi pembiayaan KPR," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah kepada Bisnis.com, Rabu (10/6/2020).
Dia mengatakan bahwa dalam menyambut tapera, Apersi akan menyesuaikan atas permintaan kebutuhan rumah bagi masyarakat yang membutuhkan tersebut. Jika tapera sudah efektif secara operasional, kata dia, maka dinilai akan sangat menambah kekuatan terhadap kuantitas penyediaan perumahan.
"Permasalahan utama di Indonesia itu selama ini berharap pada subsidi negara," kata dia.
Dalam catatan Bisnis.com, dari sekitar 3.000 anggota Apersi target pembangunan rumah MBR oleh Apersi per tahun bisa mencapai 200.000 unit. Hanya saja, Junaidi belum menyebut berapa target yang akan dipatok tahun depan menyusul adanya tapera.
Baca Juga
"Harapan kita sebetulnya jangan sampai peserta tapera nantinya sulit mendapatkan rumah. Hal ini perlu ada jaminan dari BP Tapera," kata dia.