Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadev Mei Naik, Ekonom: Ketidakpastian Global Menurun

Kenaikan cadangan devisa menunjukkan ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi virus Corona (Covid-19), sudah menurun. Hal yang perlu diperhatikan ke depan adalah aliran investasi asing yang tertunda.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (dari kanan), Head of Fixed Income Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, dan Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menjadi pembicara dalam Macroeconomic Outlook di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (dari kanan), Head of Fixed Income Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, dan Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menjadi pembicara dalam Macroeconomic Outlook di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Mei 2020 tercatat meningkat hingga US$130,5 miliar dari posisi April 2020 sebesar US$127,9 miliar.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan kenaikan cadangan devisa menunjukkan ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi virus Corona (Covid-19), sudah menurun, meskipun tetap ada.

"Pandemi Covid-19 masih akan meninggalkan beberapa ketidakpastian di pasar keuangan dunia," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (8/6/2020).

Dia memperkirakan akan ada keterlambatan masuknya investasi asing (foreign direct investment) karena rusaknya mata rantai global (global supply chain).

Lebih lanjut, wabah virus Corona juga membuat impor cenderung melambat dibandingkan ekspor karena penghentian produksi. Apalagi, kata Andry, sekitar 90 persen dari total impor Indonesia merupakan bahan baku dan barang modal.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai impor Indonesia pada April 2020 mencapai US$850 juta atau turun 46,83 persen dibandingkan Maret 2020 (mtm) dan mengalami kontraksi lebih dalam atau turun 61,78 persen dibandingkan April 2019 (yoy).

"Capaian impor dapat menyusutkan defisit transaksi berjalan [current account deficit/CAD], tetapi mendukung cadangan devisa Indonesia pada 2020." imbuhnya.

Dia memperkirakan defisit transaksi berjalan hingga akhir 2020 akan menyempit menjadi 1,81 persen dari PDB atau turun dibandingkan realisasi tahun lalu (yoy), yaitu 2,72 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper