Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

50 Otoritas Pelabuhan Dunia Kolaborasi Tangani Pandemi

Lebih dari 50 otoritas pelabuhan dunia dalam Port Authority Roundtable berkolaborasi dan berbagi praktik terbaik bahwa operasional pelabuhan tidak terganggu di masa pandemi Covid-19.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok bersama lebih dari 50 otoritas pelabuhan dunia dalam Port Authority Roundtable berkolaborasi dan berbagi praktik terbaik dalam memastikan bahwa operasional pelabuhan tidak terganggu dan tetap dapat melayani di masa pandemi Covid-19.

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Jece Julita Piris mengatakan Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), melalui Surat Edaran, menekankan pentingnya untuk menjaga agar alur perdagangan melalui laut tidak terganggu. Namun demikian, keselamatan kehidupan di laut serta perlindungan lingkungan maritim juga harus menjadi prioritas utama.

"Salah satu tujuan IMO, sebagaimana dinyatakan dalam Konvensi, adalah untuk memastikan ketersediaan layanan pengiriman ke perdagangan dunia untuk kepentingan kemanusiaan. Oleh karena itulah, melalui Surat Edaran tersebut, Sekretaris Jenderal IMO mendesak semua negara anggotanya untuk mengingat hal tersebut ketika membuat keputusan dan kebijakan terkait dengan kondisi Covid 19," kata Jece dalam siaran pers, Minggu (7/6/2020).

Dia menuturkan sesuai dengan kebijakan IMO, mengalahkan virus harus menjadi prioritas utama. Namun demikian perdagangan global juga harus tetap dilaksanakan dengan cara yang aman, selamat, dan berwawasan lingkungan.

Melalui Surat Edaran tersebut, lanjutnya, IMO juga mendorong Negara-negara Anggota dan organisasi internasional untuk mengambil inisiatif serupa di tingkat nasional dan regional, dan menyebarkan informasi ini ke semua pihak yang berkepentingan.

Lebih lanjut, Jece mengungkapkan isi deklarasi tersebut, anggota dari Port Authority Roundtable (PAR) mengakui pandemi Covid-19 sebagai krisis global serius yang memiliki dampak luas di banyak bidang, termasuk pedagangan global.

"Lebih dari 80 persen barang di dunia diangkut melalui jalur laut, oleh karena itu kami menyadari bahwa sektor Pelabuhan dan Maritim memainkan peranan penting dalam menjaga arus perdagangan tetap terbuka dalam perjuangan global kami melawan Covid-19,” ujarnya.

IMO, imbuhnya, juga menekankan pentingnya meminimalkan gangguan terhadap perdagangan laut dan kegiatan pelayaran, sehingga barang-barang vital, terutama kebutuhan dan pasokan medis yang penting dapat terus mengalir dengan baik ke berbagai wilayah di dunia.

Otoritas-Otoritas Pelabuhan di dunia, kata Jece, juga berkomitmen untuk terus mengadopsi praktik terbaik sesuai dengan keadaan nasional masing-masing, termasuk antara lain terkait tindakan-tindakan pencegahan untuk komunitas pelayaran, panduan dan asistensi bagi personil dan awak kapal, serta penanganan kargo yang aman dan langkah-langkah yang diambil dalam menangani kasus Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper