Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Optimistis Indonesia Bisa Terhindar dari Resesi

Optimisme ini, menurut Gubernur BI, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dapat kembali rebound pada dua kuartal terakhir tahun ini.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memberikan keterangan pers sesuai bertemu dengan Presiden Joko Widodo terkait penanganan dampak virus corona terhadap sektor ekonomi Indonesia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memberikan keterangan pers sesuai bertemu dengan Presiden Joko Widodo terkait penanganan dampak virus corona terhadap sektor ekonomi Indonesia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal optimisme bahwa ekonomi Tanah Air masih bisa selamat dari jurang resesi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bank sentral telah membuat proyeksi berdasarkan perkembangan dari domestik dan kondisi global.

"Kami sudah perkirakan PSBB 2,5 bulan, [pertumbuhan ekonomi] dari 2,97 persen akan turun, kemudian naik lagi. Harapannya mendekati 2,3 persen [full year]," tegas Perry ketika ditanya terkait dengan risiko resesi dalam taklimat media di YouTube, Jumat (5/6/2020).

Namun, perkiraan BI tersebut dapat berubah. Oleh karena itu, Perry menuturkan BI harus memperhatikan perkembangan pada kuartal II/2020.

Pengamat ekonomi Perbanas Institute Piter Abdullah sebelumnya memprediksi ekonomi Indonesia akan dihantam resesi akibat dampak wabah pandemi virus Corona (Covid-19).

"Ada potensi ekonomi kita mengalami resesi pada tahun ini," kata Piter ketika dihubungi Bisnis, Kamis (4/6/2020).

Oleh karena itu, dia mengatakan saat ini diperlukan stimulus dari pemerintah untuk menahan perlambatan bahkan kontraksi ekonomi hingga akhir 2020.

Pemerintah telah berkomitmen untuk mengunakan belanja negara sebagai 'alat pengungkit' perekonomian yang mengalami pelemahan akibat pandemi Corona atau Covid - 19.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah masih berpatokan proyeksi ekonomi 2020 dengan dua skenario yakni sangat berat di angka minus 0,4 persen dan berat 2,3 persen.

"Peningkatan alokasi belanja pemerintah diharapkan menghindarkan perekonomian dari resesi," kata Febrio, Kamis (4/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper