Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka inflasi periode Mei 2020 pada hari Selasa (2/6/2020). Namun, angka inflasi selama bulan Ramadan diperkirakan akan lebih rendah dari tahun lalu akibat pandemi Covid-19.
Ekonom Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memperkirakan inflasi di bulan Mei 2020 berada di angka 0,08% month on month (mtm) atau 2,21% year on year (yoy).
"Inflasi pada Ramadan tahun ini lebih rendah dibandigkan tahun-tahun sebelumnya. Ini terjadi seiring melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga karena dampak negatif pandemi Covid-19 pada perekonomian," katanya dalam keterangan resmi, Senin (1/6/2020).
Dia menuturkan faktor lain yang mendukung rendahnya inflasi pada Mei 2020 adalah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah sempat mengalami tekanan atau anjlok pada periode Mei-April 2020 lantaran ketidakpastian global akibat Covid-19.
Menurutnya, hal tersebut menyebabkan berkurangnya tekanan inflasi dari impor barang, khususnya barang konsumsi masyarakat. Eric memprakirakan inflasi akan berada di angka 3,0% (yoy) pada akhir 2020.
"Namun, inflasi berpotensi lebih rendah jika pertumbuhan konsumsi masyarakat masih tetap lemah akibat dampak negatif pandemi virus Corona," jelasnya.