Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 16 asosiasi pengembang di Indonesia mendukung Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) untuk beroperasi menggunakan teknologi digital memasuki masa kenormalan baru (new normal).
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan bahwa PPDPP berencana akan terus mengembangkan teknologi yang digunakan untuk menyalurkandana bantuan pembiayaan perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Arief mengakui, bahwa saat ini ritme kerja PPDPP makin cepat. Dengan komposisi pegawai yang sebagian besar adalah generasi milenial, PPDPP lebih mengedepankan pengembangan teknologi informasi dalam pelayanannya.
“Saya berharap, ke depannya semua dapat dilakukan secara otomatis dengan Artificial Intelligence [AI]. Sehingga ketentuan dan aturan hukum cukup melalui sistem, asosiasi sebagai pembina hanya memberikan hal-hal normatif saja,” ungkapnya melalui siaran pers, dikutip Sabtu (30/5/2020).
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Indonesia (PI) Barkah Hidayat mengaku pada awal kemunculan aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) dan Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang), Barkah dan anggotanya mengaku mengalami kesulitan.
“Namun kita selalu berprasangka baik kepada PPDPP. Sekarang efeknya mulai berasa baik, karena era digitalisasi hal seperti ini mulai digunakan” ujar Barkah.
Jance Frans, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia (ASPRIN) menambahkan, keberadaan aplikasi SiKasep saat ini justru mempermudah anggotanya dalam mengidentifikasi para pembelinya.
“Kami mendukung betul sistem yang menurut kami cukup baik, dan kepada konsumen betul-betul harus mentaati. Kalau dibandingkan yang dulu, ketika mendaftar belum tentu mengambil. Kalau sekarang orang yang mendaftar, pasti membeli” ujarnya.
Beberapa asosiasi pengembang juga memiliki harapan lebih terhadap kebijakan pemerintah, terutama dalam hal stimulan pembiayaan perumahan, seperti Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) atau Kredit Konstruksi.
Seperti yang diutarakan oleh Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida dan juga Ketua Umum Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA) Endang Kawidjaja, bahwa perlu adanya usulan bagaimana melewati pandemi Covid-19 ini, terutama bagi para debitur dan pengembang.
“Kita berharap semua lebih baik,” tegas Endang.