Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Elektronika (Gabel) memperkirakan utilitas pabrikan elektronika nasional akan mencatatkan capaian negatif mulai Mei hingga akhir tahun ini.
Sekretaris Jenderal Gabel Daniel Suhardiman mengatakan satu-satunya yang dapat menyelamatkan idnustri elektonika domestik adalah peningkatan permintaan domestik. Pasalnya, lanjutnya, mayoritas industri elektronika di dalam negeri berorientasi pada pasar domestik.
"Penurunan permintaan pasar terlalu besar, [sudah] di luar kemampuan industri elektronika [nasional] untuk bisa bertahan lama," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (28/5/2020).
Daniel mendata utilitas pabrikan elektronika pada April 2020 sudah turun 20-30 persen dibandingkan April 2019. Daniel berujar dampak pandemi Covid-1 baru akan dirasakan pabrikan pada kuartal II/2020.
Daniel meramalkan penurunan utilitas pabrikan pada April 2020 diproyeksi turun menjadi 30-60 persen selama Mei-Juni 2020. Daniel meramalkan penurunan tersebut akan berlanjut di kuartal III/2020 dengan penurunan utilitas sekitar 50-60 persen.
Adapun, penurunan utilitas diproyeksi baru akan membaik pada kuartal IV/2020 atau menjadi turun 40 persen secara tahunan. Di samping itu, Daniel mencatat kinerja rata-rata pabrik elektronika masih sama dengan tahun lalu.
Baca Juga
Dia melanjutkan, produksi barang elektronika utama seperti pendingin ruangan, lemari es, dan mesin cuci akan turun 60-70 persen pada Mei-Juni 2020 secara tahunan. Sementara itu, utilitas pabrikan peralatan elektronika kecil akan merosot 50-70 persen secara tahunan pada periode yang sama.
Daniel menyampaikan penurunan utilitas tersebut juga disebabkan oleh penurunan permintaan di pasar global. Walaupun Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memfasilitasi mobilitas pabrikan, permintaan menjadi hambatan kunci.
Di sisi lain, Daniel mengapresiasi pemerintah terkait pemberian insentif fiskal kepada palku industri elektronika. Namun demikian, Daniel menekankan penyelamatan industri elektronika sangat bergangung dari kecepatan pemulihan kondisi perekonomian dari Covid-19.