Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Relaksasi, Harga Hunian di China Mulai Terkerek Naik

Harga hunian di China mulai kembali naik pada April setelah bank sentral negara tersebut memberikan relaksasi kredit pada pasar properti.
Properti di Guangzhou, China, terlihat dari bawah Jembatan Liede di atas Sungai Mutiara./Bloomberg/Qilai Shen
Properti di Guangzhou, China, terlihat dari bawah Jembatan Liede di atas Sungai Mutiara./Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA – Harga hunian di China mulai kembali naik pada April setelah bank sentral negara tersebut memberikan relaksasi kredit pada pasar properti yang sangat diperlukan untuk bangkit seusai pemberlakuan lockdown.

Berdasarkan data Biro Statistik Nasional China (NBS), harga rumah di 70 kota besar di China, termasuk rumah subsidi, naik 0,42 persen pada April dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Harganya naik 0,13 persen dari kenaikan pada Maret 2020.

Sementara itu, harga di pasar sekunder, yang tidak terkena intervensi dari pemerintah, naik 0,22 persen pada April dibandingkan dengan tahun lalu dan naik 0,05 persen pada Maret.

Kenaikan harga ini menunjukkan bahwa pasar properti China sudah mulai kembali pulih bersamaan dengan bisnis China yang mulai berjalan normal setelah lockdown dan pembatasan perjalanan yang menghantam perekonomian sepanjang kuartal pertama.

Sebagai stimulus, bank sentral China telah memberikan pemangkasan cost of fund ke bank, menjanjikan likuiditas pada industri yang terdampak, dan mempermudah persyaratan untuk mengajukan pinjaman ke bank.

Meskipun tidak ada relaksasi yang ditargetkan secara khusus ke sektor properti, para konsumen properti memperkirakan akan adanya penurunan bunga cicilan untuk pembayaran hunian lebih lanjut mengikuti suku bunga acuan yangs udah turun dua kali tahun ini.

“Besarnya jumlah kredit menjadi kabar yang baik untuk pasar properti. Meskipun hanya sedikit memberikan dukungan ke pasar properti, sudah cukup memacu pembeli untuk meningkatkan daya belinya,” ungkap Yang Kewei, Research Director di China Real Estate Information Corp. dilansir Bloomberg, Selasa (19/5/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper