Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan realisasi impor sepanjang April 2020 mengalami penurunan 18,58 persen secara tahunan menjadi US$12,54 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai US$15,40 miliar.
Sementara itu, secara month-on-month (mom) impor pada April 2020 terjadi penurunan 6,10 persen dari posisi Maret 2020, yakni dari sebesar 13,35 miliar menjadi US$12,54 miliar.
"Penurunan impor yang cukup curam terjadi dari sisi migas, sementara nonmigas relatif landai," tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung melalui YouTube resmi BPS, Jumat (15/5/2020).
Baca Juga
Dia menerangkan impor non migas turun11,24 persen secara year-on-year (yoy), sedangkan impor migas turun tajam 61,74 persen.
Data BPS juga menunjukkan adanya penurunan nilai impor secara tahunan maupun secara bulanan. Secara bulanan, impor barang konsumsi turun 4,03 persen, bahan baku/penolong menyusut 9,00 persen, barang modal naik 9,00 persen.
Sementara itu, secara tahunan penurunan barang konsumsi turun 16,57 persen, bahan baku/penolong menciut 19,13 persen, dan barang modal turun 17,11 persen.