Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Supply dan Demand Ekonomi Remuk Redam, Ini Langkah Strategis Pemerintah

Konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor impor & manufakur (industri) akan menjadi fokus perhatian utama.
Febrio Kacaribu
Febrio Kacaribu

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan fokus memperbaiki sisi permintaan atau demand side dan sisi pasokan atau supply side yang remuk redam lantaran terimbas penyebaran virus Corona atau Covid-19. 

Konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor impor & manufakur (industri) menjadi perhatian utama. Sektor-sektor ini diharapkan bisa segera pulih, sehingga implikasi negatif Covid - 19 terhadap perekonomian bisa diminimalisir.

"Kami berupaya mencegah supaya tidak mencapai teritiori negatif," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, Rabu (13/5/2020).

Febrio menyebut rapor ekonomi selama kuartal 1/2020 kemarin sebenarnya menjadi peringatan bagi pemerintah. Apalagi sektor-sektor yang mengalami pelambatan misalnya konsumsi memiliki kontribusi yang cukup besar bagi produk domestik bruto (PDB).

Dia memproyeksikan jika pandemi terus berlangsung, kondisi yang lebih buruk bakal terjadi pada kuartal 2/2020. Proyeksi ini didasarkan pada kondisi sampai dengan saat ini, pandemi corona belum dinyatakan berakhir & belum ditemukan vaksin untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Sisi demand, yang kami siapkan adalah mendorong konsumsi dulu. Salah satunya lewat pembelian bantuan sosial alias bansos," jelasnya.

Dengan sejumlah paket kebijakan, termasuk nantinya suntikan sejumlah dana ke beberapa sektor yang dikemas dalam kebijakan restrukrisasi debitur UMKM mapun insentif fiskal, aktivitas ekonomi pada kuartal III dan IV bisa segera membaik.

Seperti diketahui, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi berada dalam rentang dua kondisi skenario, yakni skenario berat dengan pertumbuhan sebesar 2,3 persen dan skenario sangat berat dengan pertumbuhan -0,4 persen.

Di satu sisi, langkah kebijakan PSBB di berbagai wilayah seiring eskalasi pandemi yang belum diketahui kapan berakhirnya, maka kinerja pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan semakin tertekan di sepanjang tahun 2020 dan mengarah pada kondisi skenario sangat berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper